Berita Jakarta

Belasan Anak di Pejaten Diduga Alami Gizi Buruk, Satu Meninggal, Sudinkes Jaksel Terus Memonitor

Dari 19 anak yang alami gizi buruk itu, satu di antaranya meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive/Rizki Amana
ILUSTRASI: Seorang anak mengalami gizi buruk dan pengeriputan otak tak berdaya, tubuhnya tinggal kulit dan tulang saja. Sementara itu, di Jaksel dilaporkan ada 19 anak diduga alami gizi buruk 

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi 

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU- Sudinkes Jakarta Selatan lakukan pengawasan terhadap 19 anak yang dikabarkan alami gizi buruk di Kelurahan Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Berdasarkan hasil monitoring, sebanyak lima anak alami tuberkolosis.

Sisanya terjangkit miningitis dan downsydrome

"Bukan gizi buruk. Kasus anak di Petajen Barat itu diakibatkan adanya penyakit penyerta, misalnya miningistis, down syndrome dan tuberkolosis," ucap Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Amelia, Jumat (6/1/2023).

Baca juga: Miris Bocah 7 Tahun Alami Gizi Buruk Plus Infeksi Paru di Kabupaten Bogor

Saat ini, Amelia mengatakan pihaknya terus bekerja sama dengan Kecamatan, Kelurahan hingga PKK.

Kegiatan yang dilakukan lanjut Amelia yakni dengan melakukan Grebek Stunting, yang mana, pihaknya akan melakukan pemeriksaan hingga membawa anak yang terjangkit untuk berobat ke puskesmas dan RSUD Pasar Minggu.

"Semua anak sudah masuk level kuning saat ini. Bahkan ada yang sudah masuk level hijau, hingga kini kita masih tetap monitoring anak-anak ini," ujar Amelia.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan hasil identifikasi sepanjang bulan September 2022, diketahui sebanyak 19 anak di bawah lima tahun (balita) yang tinggal di Pejaten Barat, Pasar Minggu, menderita gizi buruk.

Baca juga: Relawan Kesehatan Indonesia Tepis Ada Warga Diduga Gizi Buruk di Jakarta Barat

Dari 19 anak yang alami gizi buruk itu, satu di antaranya meninggal dunia setelah mendapatkan penanganan medis di beberapa rumah sakit di Jakarta Selatan

"Itu hasil identifikasi pada bulan September 2022. Total itu ada 19 balita yang menderita gizi buruk," ujar Lurah Pejaten Barat, Asep Ahmad Umar saat dihubungi, Rabu (3/1/2022). 

Asep juga menegaskan, penyebab satu balita yang meninggal dunia itu diduga bukan karena gizi buruk yang dideritanya, melainkan adanya penyakit penyerta.

"Kemarin ada 19 anak, meninggal dunia satu meninggal karena penyakit penyerta atau penyakit lain. Bayi itu lahir tidak memiliki anus," kata Asep.

Baca juga: MIRIS, 36 Balita di Kelurahan Kartini Jakpus Alami Gizi Buruk, Lurah Minta Perhatian Dinkes

Asep mengatakan, sejumlah balita di Pejaten Barat yang mengalami gizi buruk telah ditangani oleh puskesmas Pejaten Timur melalui program penanganan yang dilakukan setiap hari Selasa sejak 4 Oktober 2022.

Program itu dengan mendatangkan dokter anak dan spesialis gizi untuk memeriksa sejumlah anak yang menderita gizi buruk

Bahkan, lanjut Asep, beberapa anak yang menderita gizi buruk hingga harus mendapatkan penanganan medis secara serius juga dirujuk ke rumah sakit.

"Sisa 18 kita terus laksanakan program kita sampai bulan Desember kemarin, akhir tanggal 27 hari Selasa, karena pertemuan setiap hari Selasa dan alhamdulillah mereka pada baik sekarang," katanya. (m41)

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved