Berita Jakarta

Pramono Resmikan Septic Tank Komunal, Targetkan 921 Keluarga Tak Lagi BAB Sembarangan

Pramono Anung meminta para wali kota dan camat di wilayah lain untuk aktif melaporkan daerah-daerah yang masih membutuhkan fasilitas serupa.

Warta Kota/Yulianto
PEMBANGUNAN SEPTIC TANK - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung (tengah) bersama Wali Kota Jakarta Timur Munjirin (kedua kanan) melakukan telekonferen dengan sejumlah titik lokasi pembangunan septic tank skala rumah tangga di Rusunami Bidara Cina, Jakarta, Senin (28/7/2025).di Rusunami Bidara Cina, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (28/7/2025). Pemprov DKI Jakarta membangun sistem pembuangan limbah komunal yang terintegrasi teknologi tepat guna biogas di 10 titik permukiman padat penduduk untuk percepatan layanan sanitasi layak bagi seluruh warga ibu kota. Warta Kota/Yulianto 

Laporan wartawan wartakotalive.com, Yolanda Putri Dewanti

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal membangun septic tank komunal dan skala rumah tangga di 10 titik lokasi padat penduduk di Ibu Kota. 

Sebanyak 2.936 warga dari 921 kepala keluarga ditargetkan tidak lagi buang air besar (BAB) sembarangan ke sungai atau saluran air.

“Persoalan BAB sembarangan ini masih menjadi perhatian pemerintah Jakarta. Meski angkanya relatif rendah dibanding daerah lain, tetap saja ini soal mendasar. Kami ingin mengubah pola ini secara bertahap," ungkap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat meresmikan groundbreaking pembangunan septic tank komunal pertama di Rusunami Bidara Cina, Jakarta Timur, Senin (28/7/2025).

Tak hanya di Bidara Cina, pembangunan septic tank juga akan dilakukan di sembilan wilayah lainnya, yaitu Rawa Bunga, Kampung Rambutan, Pekayon, Pinang Ranti, Cipinang Melayu, Penggilingan, Kayu Manis, Cipinang, dan Klender.

Pramono mengatakan selama ini sebelum ada septic tank, banyak warga yang BAB langsung ke saluran air.

Dia menegaskan praktik ini harus dihentikan karena berdampak langsung terhadap kesehatan masyarakat dan pencemaran lingkungan.

"Sebagian besar masuk ke sungai, dan ini yang harus kita ubah. Saya yakin masyarakat akan menerima sistem baru ini yang lebih nyaman dan sehat," ungkap Pramono.

Dia juga meminta para wali kota dan camat di wilayah lain untuk aktif melaporkan daerah-daerah yang masih membutuhkan fasilitas serupa.

"Saya minta wali kota dan camat-camat melaporkan wilayah yang masih butuh intervensi. Ini soal kemanusiaan dan kesehatan," jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin mengungkapkan, total ada 10 titik lokasi pembangunan septic tank yang tersebar di sejumlah kelurahan.

Dari seluruh titik tersebut, ditargetkan dapat mengatasi persoalan sanitasi bagi hampir 3.000 jiwa.

“Dari 10 titik ini totalnya bisa mengentaskan 921 KK atau sekitar 2.936 jiwa. Ada empat jenis model yang digunakan, yaitu dari septic tank komunal berbasis biogas, model pribadi, hingga swadaya murni," kata Munjirin.

Pembangunan septic tank ini rata-rata memakan waktu satu bulan. Namun, untuk model biogas yang terintegrasi, pengerjaannya bisa lebih lama karena membutuhkan sistem pengolahan yang lebih kompleks.

Salah satu lokasi WC liar yang akan dibongkar berada di kawasan PHB Baru, Bidara Cina, fasilitas WC ilegal akan direvitalisasi setelah pembangunan septic tank selesai.(m27)

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved