Pemilu 2024

Tensi Politik Diprediksi Memanas Jelang Pemilu 2024, Fadil Imran: Kejahatan Siber Sudah Mulai Naik

Fadil Imran menerangkan, pihaknya akan bekerja untuk mencari titik-titik terjadinya gesekan akibat tensi politik yang memanas tersebut.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
Istimewa
Kapolri Irjen Fadil Imran memprediksi tensi politik akan memanas jelang pemilu 2024 

Laporan Reporter Wartakotalive.com, Nurmahadi

WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU- Menjelang kontestasi pemilu 2024, Polda Metro Jaya telah disiapkan berbagai skema untuk meredam tensi panas pemilu.

Hal itu disampaikan Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Fadil Imran.

Ia menyebut skema yang dilakukan berupa cooling system

"Kami ada program cooling system, bahwa dalam setiap kontestasi, setiap rangkaian kegiatan Pemilu otomatis tensi atau suhu politik meningkat ini menjadi sebuah yang lazim terjadi," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Sabtu (31/12/2022).

Fadil Imran juga menerangkan, pihaknya akan bekerja untuk mencari titik-titik terjadinya gesekan akibat tensi politik yang memanas tersebut.

Baca juga: Kampanye Pemilu 2024 Belum Mulai, Bawaslu Sudah Catat 99 Dugaan Pelanggaran yang Dilakukan Parpol

"Polda Metro Jaya memiliki konsep dan pengalaman menjaga agar suhu tetap sesuai dengan suhu kamar, tetap temperaturnya tetap terjaga, ada namanya cooling system yang bekerja seperti radiator mobil yang mana titik-titik yang terjadi gesekan atau panas," ucapnya.

Orang nomor satu di Polda Metro Jaya itu juga membeberkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan penyelenggara Pemilu untuk membantu meredam tensi panas tersebut.

"Tentunya sejak awal kita sudah bekerja sama dengaj penyelenggara Pemilu baik dari KPU, Bawaslu dan lainnya agar suasana tahun politik bisa berjalan tetap sejuk," ungkapnya.

Fadil melanjutkan, tensi politik yang memanas tersebut juga biasanya diiringi dengan banyaknya tindak pidana di dunia siber.

"Terkait kejahatan siber, berdasarkan pengalaman, memang angka kejahatan siber naik, namun ada beberapa arahan dari bapak Kapolri, dengan melakukan langkah-langkah pemolisian dunia siber yang lebih berorientasi kepada edukasi," ucapnya.

Baca juga: Megawati Akan Umumkan Capres, Peluang Ganjar Pranowo Masih Terbuka meski Elit Partai Condong ke Puan

Meski demikian, jika kejahatan sibernya sudah masuk dalam kategori membahayakan serta mengganggu keamanan negara, maka pihaknya akan melakukan tindakan tegas bersama stakeholders lain. 

"Ujaran kebencian atau hate speech yang dapat mengganggu persatuan dan kesatuan, yang mengeksploitasi atau mentransmisikan muatan yang berisi ujaran kebencian yang berisi SARA, kalau itu memang penegakan hukumnya harus tegas," ujar Fadil Imran. 

Bawaslu catat sudah ada 99 pelanggaran

Sementara itu,

Baca juga: Isu reshuffle Menguat, Adi Prayitno Cium Aroma Politis Jelang Pilpres ketimbang Faktor Kinerja

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved