Polisi Tembak Polisi

Kepribadian Putri Candrawathi Disebut Ahli Psifor Kurang Merespon Lingkungan dan Mudah Malu

Ahli psikologi forensik (psifor) Reni Kusumowardhani mengungkap kepribadian Putri Candrawathi yang kurang merespon lingkungan dan mudah malu dan takut

Warta Kota/YULIANTO
Terdakwa kasus dugaan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi saat menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Selasa (29/11/2022). Sidang tersebut beragendakan mendengarkan keterangan sembilan saksi fakta dan satu saksi ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ahli psikologi forensik (psifor) Reni Kusumowardhani mengungkap hasil asesmen dan kepribadian istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi di sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J di PN Jakarta Selatan, Rabu (21/12/2022).

Menurut Reni, Putri Candrawathi merupakan pribadi yang memiliki kecerdasan rata-rata orang pada umumnya dan tergolong kurang dalam bersosialiasi di lingkungannya.

Selain itu, Reni menyebut bahwa Putri Candrawathi juga memiliki kemampuan mengingat yang baik.

Karenanya, kata Reni, Putri Candrawathi agak kurang dalam merespons lingkungan, termasuk saat menghadapi masalah.

"Kapasitas memorinya itu dia bisa berpotensi mengembangkan hal logis dan rasional memahami stimulus sosial dari lingkungan untuk bisa berespons secara cepat dan sesuai menurut keyakinannya," kata Reni, Rabu (21/12/2022).

Reni menyampaikan bahwa Putri merupakan pribadi yang secara emosional bergantung pada sosok yang mampu memberikan rasa aman kepadanya yakni Ferdy Sambo.

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (19/12/2022). Agenda persidangan hari ini akan menghadirkan Lima saksi ahli dari jaksa penuntut umum (JPU). Salah satu ahli menyatakan ada grup WhatsApp yang dibuat 3 hari setelah Brigadir J tewas dan diberi nama Duren Tiga. Ada yang unik dan aneh di grup WhatsApp ini. Warta Kota/YULIANTO
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jakarta, Senin (19/12/2022). Agenda persidangan hari ini akan menghadirkan Lima saksi ahli dari jaksa penuntut umum (JPU). Salah satu ahli menyatakan ada grup WhatsApp yang dibuat 3 hari setelah Brigadir J tewas dan diberi nama Duren Tiga. Ada yang unik dan aneh di grup WhatsApp ini. Warta Kota/YULIANTO (Warta Kota/ Yulianto Anto)

Baca juga: Dalam Rekaman CCTV, Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Berdua ke Lantai 3 Rumah Saguling Pakai Lift

Baca juga: Ahli Psikologi Forensik: Ferdy Sambo Miliki Kecerdasan Tinggi, Putri Candrawathi Rata-Rata

"Dalam BAP ada hasil dari Bu Putri Candrawathi mengatakan kebutuhan tinggi terhadap figur yang mampu memberikan rasa aman? Maksudnya apa itu?" tanya jaksa.

"Jadi, dia ini ada semacam dependensi secara emosional kepada orang yang objek bergantungnya. Dalam hal ini kepada orang tuanya, suaminya," jelas Reni.

Maksud dari mencari rasa aman menurut Reni yaitu Putri memiliki sensitifitas pada hal-hal yang membuatnya merasa takut, malu dan terancam.

Baca juga: Putri Candrawathi Keceplosan Akui Tahu Rencana Pembunuhan Brigadir J

"Pada hal-hal yang bersifat sensitif yang bisa kemudian dia mengakibatkan rasa malu dia, mengakibatkan rasa takut, kewibawaan terancam itu akan selektif, tetapi mencari rasa amannya itu menjadi satu pola yang memang itu satu kepribadiannya," terang Reni.

Jaksa sempat menyinggung perihal kepribadian Sambo yang membutuhkan orang lain saat mengambil keputusan sulit. Jaksa kemudian bertanya mengenai adakah hubungannya dengan kepribadian Putri yang membutuhkan rasa aman.

Kata Reni, keduanya memang individu yang saling membutuhkan.

Ilustrasi - Sidang Senin (12/12/2022) Putri Candrawathi akan bersaksi untuk Richard Eliezer, Kuat Maruf dan Ricky Rizal
Ilustrasi - Sidang Senin (12/12/2022) Putri Candrawathi akan bersaksi untuk Richard Eliezer, Kuat Maruf dan Ricky Rizal (Wartakotalive/Yulianto)

Baca juga: Jika Putri Candrawathi Diperkosa Brigadir J, Siapa yang Memakaikan Celananya saat Setengah Pingsan?

"Betul. Saling membutuhkan," kata Reni.

Reni juga menjelaskan hasil asesmen psikologi terhadap Ferdy Sambo, suami Putri Candrawathi.

"Hasil pemeriksaannya, Ibu Putri Candrawathi memiliki kecerdasan yang berfungsi pada tahap rata-rata orang seusianya. Jadi berbeda dengan FS, Pak Sambo, yang memiliki kecerdasan tinggi," kata Reni.

Dalam sidang, Reni juga menjelaskan bahwa hubungan yang dibangun Putri Candrawathi ke para ajudannya dan asisten rumah tangga, dengan menganggap mereka sebagai anak atau dinilai hubungan informal.

Baca juga: Aktivis Ratna Batara Munti Heran Putri Candrawathi Ngaku Diperkosa tapi Masih Cari Yosua

Hal itu katanya bisa menimbulkan salah persepsi.

"Persepsi tergantung tiap pribadi. Karena yang dibangun hubungan informal," kata Reni.

Terkait pemerkosaan di Magelang yang diklaim Putri Candrawathi dialami, Reni menilai, pengakuan Putri itu kredibel atau dapat dipercaya.

"Pengakuannya kredibel dan bisa dipercaya. Informasi yang disampaikan detail serta ada informasi keterangan orang lain yang mendukung. Sehingga perlu pendalaman untuk penegak hukum memastikannya," kata Reni.(bum)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved