Polisi Tembak Polisi
Putri Candrawathi Menangis saat Dipaksa Ahli Poligraf Ceritakan Pelecehan Seksual yang Dialaminya
Putri Candrawathi mengaku ahli poligraf memaksa dia untuk membeberkan soal pelecehan seksual di Magelang.
Penulis: Nurmahadi | Editor: Feryanto Hadi
"Mohon maaf yang mulia, mohon izin yang terjadi memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan membanting saya 3 kali ke bawah itu yang memang benar-benar terjadi," ucap Putri.
"Kalaupun Polri melakukan pemakaman seperti itu saya tidak tahu mungkin bisa ditanyakan ke institusi Polri kenapa bisa memberikan penghargaan kepada orang yang telah melakukan pemerkosaan, penganiayaan serta pengancaman kepada saya selaku Bhayangkari," sambung Putri.
Pakar ragukan pengakuan Putri
Sementara itu, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan apa boleh buat, persidangan dengan agenda pemeriksaan dugaan kekerasan seksual memang harus tertutup.
"Tapi mari kita ingat-ingat kembali beberapa poin seputar dugaan kekerasan seksual itu, seperti yang terekspos pada sidang-sidang sebelumnya," lkata Reza kepada Wartakotalive.com, Senin (12/12/2022).
Ia menjelaskan, Ferdy Sambo menyebut istrinya diperkosa. "Kita pahami perkosaan sebagai kejahatan yang berdampak sangat serius. Saking seriusnya, sebagian ilmuwan menggunakan istilah 'rape trauma syndrome' untuk membedakannya dengan post trauma stress disorder," ujar Reza.
Baca juga: Usai Berikan Keterangan Saksi, Putri Candrawathi Menangis saat Keluar Ruang Sidang
Sebutan sespesifik itu, katanya dipakai sebagai penegasan bahwa trauma akibat perkosaan memang berbeda dan lebih parah ketimbang trauma akibat kejadian-kejadian lainnya.
"Kemudian, kata Ricky Rizal, PC mencari Yosua atau Brigadir J. Yosua lalu menghadap PC sesaat setelah ia disebut-sebut melakukan perkosaan," kata Reza.
Menurut Reza tahap-tahap (fase) pulih dari trauma akibat kejahatan seksual yakni
1. Mengatasi perasaan takut.
2. Memulihkan ingatan.
3. Reconnecting to others.
Baca juga: Putri Candrawathi Mengaku Tidak Tahu Soal Wanita Menangis Ke Luar Dari Rumah Bangka
"Secepat itukah PC bisa langsung pulih dan melompat ke fase ketiga? Dan reconnecting to others itu adalah berinteraksi kembalil dengan orang yang ia sebut telah menjahatinya secara seksual beberapa menit sebelumnya!," kata Reza.
Ringkasnya, menurut Reza, singkat sekali jeda waktu sejak momen PC diperkosa sampai kemudian PC mau bertemu lagi dengan pelaku perkosaan tersebut.
"Masuk akalkah?," kata Reza bertanya dan menyangsikan.
Baca juga: Putri Candrawathi Tolak Informasikan Besaran Pengeluaran Belanja di Magelang dan Jakarta
"Satu lagi. Dalam pertemuan empat mata antara PC dan Yosua selama sekitar 15 menit di kamar PC, apa yang mereka obrolkan?," katanya.
"Apakah itu obrolan yang setara? Kemungkinannya, itu merupakan obrolan di mana satu pihak mengendalikan pihak lain," tambah Reza.
"Dalam obrolan yang diwarnai relasi kuasa semacam itu, didiktekanlah skenario untuk menutup-nutupi apa yang telah terjadi. Skenario itu yang terwakili oleh perkataan Yosua saat ia dipanggil FS, "Kenapa, Pak? Ada apa, Pak?"," papar Reza.