Dompet Digital Kini Jadi Metode Pembayaran Paling Dipilih, Dibanding Tunai dan Transfer

Hasil riset menunjukkan 71 persen responden aktif menggunakan dompet digital untuk berbagai macam transaksi keuangan mereka.  

Editor: Ichwan Chasani
Dok. InsightAsia
Research Director InsightAsia Olivia Samosir (kiri) dan Economis & Researcher Universitas Indonesia Fithra Faisal (tengah) saat sesi talkshow di Press Conference 2023 E-Wallet Industry Outlook. 

Hasil riset memperlihatkan GoPay mendapatkan kepuasan dari 84 persen konsumen,  disusul oleh ShopeePay sebesar 80 persen, dan Dana sebesar 75 persen.

Padahal, mayoritas responden (61 persen) menggunakan 2 hingga 3 platform e-wallet untuk pembayaran berbagai transaksi, baik online maupun offline.

Riset InsightAsia juga menemukan kecenderungan penggunaan dompet digital telah berkembang dari sekadar pembayaran ke pengelolaan uang seperti transfer uang,  menyediakan riwayat transaksi, dan fitur bayar belakangan atau paylater.

Baca juga: VIDEO Laksamana Yudo Margono Siap Gantikan Jenderal Andika Jadi Panglima TNI

Baca juga: Guru Honorer di Bekasi yang Cabuli Muridnya Tertunduk Lesu Menyesali Perbuatannya

Ada 10  macam penggunaan dompet digital, paling besar adalah belanja di e-commerce,  kemudian top-up pulsa telepon seluler, diikuti oleh transfer uang dalam platform,  melihat riwayat transaksi, transfer bank, pesan kuliner, pembayaran tagihan,  pembayaran offline pengeluaran rumah tangga dan paylater.

”Hal ini menarik, bahwa perusahaan digital yang menaungi dompet digital dan e-commerce dalam satu atap jadi memiliki bonus tersendiri. Mereka memiliki potensi menjadi pemenang pasar karena menyediakan kelengkapan dan kemudahan bertransaksi, contohnya GoTo yang memiliki Tokopedia dan GoPay dalam satu ekosistem,” tandasnya.

Lebih jauh dia menjelaskan bahwa masa pandemi turut memicu pergeseran kebiasaan masyarakat ke transaksi nontunai.

Upaya pembatasan interaksi antar-manusia juga memicu meningkatnya  transaksi nontunai.

Ini menjadikan peran uang elektronik yang semakin penting.

Nilai transaksi uang elektronik telah tumbuh pesat hingga 58,6 persen dalam satu tahun terakhir, dan volume transaksi meningkat 37,49 persen dengan nilai transaksi uang  elektronik bulanan mencapai Rp35,1 triliun.

Baca juga: Omar Daniel Tidak Mudah Perankan Ustaz di Film Qorin, Angkat Isu Pelecehan Seksual Dibalut Horor

Baca juga: UMP DKI Jakarta 2023 Naik 5,6 Persen atau Rp 4,9 juta akan Bikin Buruh jadi Miskin

Di penghujung hasil riset InsightAsia menarik kesimpulan bahwa teknologi finansial,  seperti e-wallet dan kode QR akan terus meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan membuka lebih banyak akses ke beragam aktivitas produktif.

Saat masyarakat memperluas penggunaan e-wallet dan QR, kondisi ini dipercaya akan membawa industri ke tingkat yang sama sekali baru.

Hanya brand yang mampu memenuhi kebutuhan fintech masyarakat dan mewujudkan janjinya secara konsisten yang dapat memenangkan pasar di masa depan.

Survei yang digagas di Bulan Fintech Nasional ini melibatkan 1300 responden dan dilaksanakan di 7 kota besar di Indonesia meliputi Jabodetabek, Bandung, Medan, Makassar, Semarang, Palembang dan Pekanbaru dari tanggal 19-30 September 2022.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved