Pementasan Seni
Tarian Silek Harimau dan Lagu Kampuang Nun Jauh di Mato Berpadu Indah di Pagelaran Sabang Merauke
Gerakan tarian Silek Harimau yang dinamis menyimpan kekuatan yang luar biasa yang selalu disandarkan pada kesadaran berketuhanan.
Penulis: Irwan Wahyu Kintoko | Editor: Irwan Wahyu Kintoko
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Suara saluang terdengar begitu indah saat sejumlah penari pria memeragakan adegan perkelahian.
Suara seruling bambu tersebut kemudian diiringi suara talempong, alat musik khas Sumatera Barat.
Suasana terasa semakin meriah ketika Kikan Namara menyanyikan Kampuang Nun Jauh di Mato diiringi tarian para penari pria berbadan kekar yang terus bergerak lincah mengikuti alunan talempong dan saluang.

Tari tersebut bernama Silek Harimau, yang diambil dari filosofi harimau yang bergerak lincah, gesit dan begitu indah.
Gerakan tarian Silek Harimau yang dinamis menyimpan kekuatan yang luar biasa yang selalu disandarkan pada kesadaran berketuhanan.
Di tanah Minang, satu-satunya daerah di Indonesia yang menganut sistem kekerabatan matrilineal (garis keturunan dari ibu), para lelaki menjadi petarung yang siap mempertahankan marwah negeri.
Baca juga: Kikan Namara Siap Beraksi Bareng Band Cokelat, Bagaimana Jika Garap Lagi Pagelaran Sabang Merauke?
Baca juga: Ketika Tarian dan Lagu Daerah Disatukan di Pagelaran Sabang Merauke, Ada Tawa, Tangisan hingga Haru
Suara Kikan Namara yang merdu semakin 'menghidupkan' lagu Kampuang Nun Jauh di Mato ciptaan Oslan Husein pada 1931 itu.
Lirik lagu Kampuang Nun Jauh di Mato menceritakan tentang kerinduan tehadap kampung halaman yang jaraknya jauh dari keluarga dan sahabat di kampung.
Lagu tersebut menggambarkan tradisi orang Minangkabau yang senang merantau keluar daerah.

Repertoar tersebut tersaji indah dan menjadi salah satu keistimewaan di Pagelaran Sabang Merauke yang digelar di Ciputra Artpreneur, kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, pada 12-13 November 2022.
Di sepanjang Pagelaran Sabang Merauke, puluhan lagu daerah diperdengarkan, dan semakin istimewa dengan pertunjukan tari dan gerak, hingga dihadirkan alat musik tradisional asli dari daerah di Indonesia.
Sebelum dinyanyikan Kikan Namara di Pagelaran Sabang Merauke, lagu Kampuang Nan Jauh di Mato telah dipopulerkan banyak penyanyi.
Baca juga: Pagelaran Sabang Merauke Wujud Mencintai Negeri hingga Upaya Merawat Kelestarian Budaya Indonesia
Baca juga: Kikan Namara Selalu Terharu hingga Meneteskan Air Mata Setiap Tampil di Pagelaran Sabang Merauke
Di era tahun 1990-an, ada penyanyi Betharia Sonata yang pernah menyanyikan kembali lagu Kampuang Nun Jauh di Mato ini.
Chiquita Meidy yang kala itu menjadi penyanyi cilik juga sempat menyanyikan Kampuang Nan Jauh di Mato.
silek harimau
tari silek harimau
lagu Kampuang Nun Jauh di Mato
Kampuang Nun Jauh di Mato
Sabang Merauke
Kikan Namara
Sumatera Barat
Minang
saluang
EKI Dance Company dan Ciputra Artpreneur Jakarta Siap Mengulang Sukses Pementasan Musikal Ken Dedes |
![]() |
---|
Ketika Tarian dan Lagu Daerah Disatukan di Pagelaran Sabang Merauke, Ada Tawa, Tangisan hingga Haru |
![]() |
---|
Pagelaran Sabang Merauke Wujud Mencintai Negeri hingga Upaya Merawat Kelestarian Budaya Indonesia |
![]() |
---|
Pagelaran Sabang Merauke Paduan Apik Musikalitas dan Koreografi yang Mengaduk-aduk Emosi Penonton |
![]() |
---|