Gempa Bumi

Kakek Nenek dan 4 Cucunya Tidur di Atas Makam Pascagempa Cianjur

Dedi (56) bersama istri dan 4 cucunya tinggal di atas makam pascagempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur.

Penulis: Desy Selviany | Editor: Budi Sam Law Malau
Warta Kota/ Desy Selviany
Dedi Warga RT 4 RW 2 Panumbangan, Cibulakan, Cugeunang Dedi (56) tinggal di atas makam bersama 4 cucunya pascagempa di Cianjur Rabu (23/11/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, CIANJUR - Sudah dua malam Dedi (56) bersama istri dan 4 cucunya tinggal di atas makam pascagempa 5,6 magnitudo yang mengguncang Cianjur.

Warga RT 4 RW 2 Panumbangan, Cibulakan, Cugeunang itu tinggal di atas posko pengungsian sementara yang berdiri di atas lahan makam.

Posko Pengungsian yang menjadi tempat tinggal Dedi dan keluarganya itu dibuat dari terpal seadanya.

Hanya beralaskan karpet masjid, Dedi dan keluarganya tinggal di atas tanah TPU Panumbangan sejak Senin (21/11/2022).

Pria yang sudah tinggal di Cianjur sejak tahun 2004 itu menjelaskan bahwa TPU tersebut dulunya merupakan sawah.

Kemudian, lahan sawah dihibahkan untuk dijadikan TPU.

Baca juga: Juragan Beras di Cianjur Ini Ikhlaskan Dagangan untuk Pengungsi Terdampak Gempa Bumi

Sudah ada lebih dari 20 makam yang dikuburkan di TPU tersebut.

Sebagian tanah di TPU masih kosong belum diisi makam. Tanah kosong tersebutlah yang dijadikan Dedi dan 73 Kepala Keluarga (KK) lain untuk mengungsi pascagempa.

Rumah Dedi hancur 50 persen. Namun, keluarganya memutuskan meninggalkan rumah tersebut lantaran gempa susulan masih kerap terasa.

Baca juga: 2 Hari Terkubur Puing Gempa Cianjur, Bocah 5 Tahun Ditemukan Hidup, Kondisi Lemas dan Berdebu

"Dari pada kenapa-kenapa, rumah juga sudah roboh sebagian temboknya jadi kita kosongkan. Bawa semua anak-anak mengungsi di sini," bebernya.
Bukannya tidak seram tidur di atas pemakaman. Apalagi, pada malam hari tidak ada penerangan lampu sama sekali karena listrik masih padam.

Namun, Dedi dan keluarganya tidak punya pilihan. Bersama empat cucunya ia lebih memilih tinggal di atas makam ketimbang tertimpa bangunan roboh karena gempa susulan.

Ketua RT4 RW2 Deden mengatakan bahwa tenda pengungsian seadanya yang berdiri di atas TPU Panumbangan sudah dibuat sejak dua hari beberapa saat setelah gempa mengguncang Cianjur pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.

Baca juga: Bareskrim Polri Tangkap Pembuat Website Palsu Pembelian Tiket Formula E, Dua Masih Buron

Ada dua terpal tenda yang didirikan seadanya di atas TPU tersebut. Ada juga dapur umur dan kakus yang dibuat terpisah dari tenda.
Dua tenda yang masing-masing seluas 3x8 meter itu dihuni 73 KK atau 100 orang lebih.

Termasuk anak-anak dan Lansia yang menghuni atap terpal tersebut.

Dedi menyebut, jenazah warga sekitar yang meninggal dunia juga dikuburkan di TPU tersebut saat warga masih mengungsi.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved