Gempa Bumi
2 Hari Terkubur Puing Gempa Cianjur, Bocah 5 Tahun Ditemukan Hidup, Kondisi Lemas dan Berdebu
Dede Azka, bocah laki-laki lima tahun ditemukan petugas dalam kondisi hidup, Rabu (23/11/2022) setelah 2 hari terkubur puing Gempa Cianjur
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA --- Sedikit keajaiban terjadi dalam proses evakuasi korban yang tertimbun dan hilang akibat gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat. Meski sudah 2 hari terkubur di bawah puing dan reruntuhan bangunan yang ambruk, Dede Azka, bocah laki-laki lima tahun ditemukan petugas dalam kondisi hidup, Rabu (23/11/2022).
Dede Azka tertimbun bangunan di Kampung Rawa Cina, RT 003/016, Desa Nagrak, Cianjur sejak Senin (21/11/2022) siang.
Petugas pemadam kebakaran Cianjur, Mickey Arisona mengatakan, saat ditemukan, Dede Azka dalam keadaan lemas dengan badan penuh debu.
Sebab dipastikan selama 2 hari itu Dede tidak makan dan minum.
“Kondisinya lemas karena kekurangan oksigen," kata Mickey saat dihubungi Kompas.com, Rabu.
Awalnya kata Micket tim evakuasi berhasil mendeteksi keberadaan korban setelah melihat pergerakan di balik reruntuhan.

Baca juga: Kondisi Rumah Lesti Kejora di Cianjur Usai Diguncang Gempa, Doakan Warga Diberi Ketabahan
Petugas langsung berupaya menyelamatkan bocah tersebut.
Saat ditemukan, korban dalam keadaan lemas dengan badan penuh debu.
“Saat diangkat, anak tersebut masih bisa berkomunikasi,” ujar dia.
Menurutnya, Dede, langsung dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.
Baca juga: Bantu Korban Bencana Gempa Cianjur, Baznas Dirikan Tenda Darurat dan Terjunkan Tim Nakes
“Proses pencarian saat ini masih dilakukan karena informasinya masih ada satu lagi korban tertimbun. Namun, kondisinya belum diketahui,” ujar Mickey.
Sementara, Ketua RT setempat Suherman mengatakan, Dede dinyatakan hilang sejak gempa mengguncang wilayah tersebut pada Senin siang.
“Alhamdulilah, hari ini berhasil ditemukan dalam kondisi hidup,” kata Herman saat dihubungi Kompas.com via telepon
151 Warga Hilang
Jumlah korban meninggal dunia akibat gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022) bertambah menjadi 268 orang.
Jumlah itu terdata sampai pukul 17.00 WIB, Selasa (22/11). Dari jumlah tersebut, sebanyak 122 orang telah teridentifikasi, sementara sisanya masih dalam proses.
"Korban meninggal dunia sekarang ada 268 orang. Dari 268 itu yang sudah teridentifikasi siapa-siapanya ini sebanyak 122 jenazah," kata Kepala BNPB Letjen Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur.
Menurut Suharyanto saat ini pihaknya dan otoritas terkait masih melakukan evakuasi korban yang dilaporkan hilang atau tertimbun longsor sebanyak 151 orang.
Suharyanto mengungkapkan sebanyak 1.083 orang luka-luka.
Baca juga: Puluhan Santri Pesantren Al Kausar Cianjur Merangkak Selamatkan Diri saat Gempa Mengguncang
Sedangkan jumlah pengungsi di sejumlah posko mencapai 58.362 orang.
Menurut Suharyanto saat ini tercatat 22.198 rumah yang rusak parah, sedang atau ringan.
Untuk korban meninggal dunia diketahui sebagian besar adalah anak-anak.
"Kebetulan waktunya gempa bersamaan anak-anak mengaji di madrasah diniyah dan masjid-masjid," kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia, Muhadjir Effendy, Selasa (22/11/2022).
Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) turun mengunjungi lokasi terdampak gempa di Cianjur.
Jokowi mengunjungi lokasi bencana di Kecamatan Cugenang dan lokasi pengungsian di Lapangan Prawatasari Joglo, Cianjur, untuk melihat kondisi warga terdampak gempa.
Dia juga sempat berbincang dengan warga, dan membagikan makanan.
Di sela kunjungannya Jokowi mengatakan jalan yang tertimbun longsor sudah bisa dilalui, dan akan dilanjutkan dengan percepatan dalam penanganan, terutama penyelamatan dan evakuasi korban yang masih tertimbun.
Baca juga: Dampak Gempa Cianjur, 80 Persen Rumah di Desa Cibeureum Hancur Rata dengan Tanah
Presiden juga memastikan bahwa pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat yang rumahnya mengalami kerusakan, baik itu rusak berat, sedang, maupun ringan.
"Yang rusak berat akan diberikan bantuan 50 juta, yang rusak sedang diberikan bantuan 25 juta dan yang rusak ringan diberikan bantuan 10 juta. Tetapi yang paling penting adalah pembangunan rumah-rumah yang terkena gempa bumi ini diwajibkan untuk memakai standar-standar bangunan yang anti gempa oleh menteri PUPR,” kata Jokowi.
Menurut BMKG, gempa yang mengguncang Cianjur adalah gempa 20 tahunan, sehingga rumah yang dibangun kembali harus memakai standar anti-gempa.
Untuk penanganan pascagempa hari ini, Menteri Muhadjir mengatakan akan memprioritaskan penyelamatan korban yang kemungkinan masih tertimbun reruntuhan bangunan karena banyak bangunan yang hancur akibat gempa.
"Basarnas sudah menyanggupi hari ini timbunan-timbunan yang diduga kuat ada korban, terutama korban hidup, itu akan diselesaikan hari ini. Dengan demikian maka untuk korban yang masih hidup mudah-mudahan masih bisa diselamatkan secepat mungkin," kata Muhadjir.
Selain upaya penyelamatan korban dengan menggali timbunan, pemerintah juga berupaya membuka akses jalan yang tertutup longsor.
Muhadjir mengatakan ada dua jalan yang yang terisolasi, yaitu satu jalan nasional dan jalan kabupaten.
Pembukaan akses jalan itu ditargetkan selesai hari ini, sehingga kendaraan bisa kembali melintas.
"Kapolda sudah janji, untuk jalan nasional itu tiga setengah jam, sehingga tiga setengah jam ke depan jalan itu sudah bisa dilewati. Begitu juga jalur untuk kabupaten, kita usahakan ditangani secara simultan," ujar Muhadjir.
Baca juga: Gempa Cianjur, Ayah dan Anak Saat Mancing Langsung Ambruk Bersamaan Tembok Penahan
Dengan target itu, kemungkinan akses jalan yang tertutup akan bisa dilalui kembali pada siang hari, setelah pukul 12.00 siang.
"Ada satu jembatan yang putus, itu akan segera saya minta, saya informasikan kepada menteri PUPR utuk segera dibangun jembatan darurat," tambah Muhadjir.
Selain membangun rumah warga yang rusak berat, pemerintah juga berjanji membangun fasilitas umum seperti sekolah dan masjid.
Sementara akses jalan darat masih tertutup timbunan longsor, BNPB sudah menyiapkan satu unit helikopter untuk mendistribusikan bantuan.
Dari informasi yang diterima BNPB, ada dua desa yang masih terisolasi.
"Masyarakat yang mungkin masih berada di tempat-tempat terisolir, itu bisa kita dorong untuk kebutuhan logistiknya," kata Kepala BNPB Suharyanto.
Dia juga mengimbau masyakarat agar tetap tenang dalam menghadapi musibah ini dan tidak perlu mengkhawatirkan kerugian materi karena pemerintah akan membantu.
"Bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat, itu akan diganti oleh pemerintah. Jadi selesai tanggap darurat, masuk tahap rehabilitasi-rekonstruksi, baru membangun rumah-rumah masyarakat yang rusak berat," uajr Suharyanto.
Seperti diketahui gempa bumi bermagnitudo 5,6 terjadi pada Senin (21/11/2022) pukul 13.21 WIB.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan pusat gempa berlokasi di Sukalarang, Sukabumi, Jawa Barat pada kedalaman 11 kilometer.
Menurut BMKG, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar Cimandiri.
Karakter gempa dangkal ini lah yang menurut BMKG membuat dampaknya begitu merusak.
Getaran gempa terasa di wilayah Cianjur, Garut, Sukabumi, Bandung, hingga Jakarta. Hingga pukul 15.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 15 kali gempa susulan.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati juga mengingatkan bahaya ikutan berupa longsor akibat guncangan gempa di tengah musim hujan.
"Kami mohon waspadai juga apabila sedang hujan, mohon tidak berada di dekat lereng atau menghindari dari bantaran sungai yang dikhawatirkan berpotensi mengalami banjir bandang," kata Dwikorita.
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Bocah 5 Tahun Ditemukan Hidup Usai 2 Hari Terkubur Puing Bangunan Gempa Cianjur, Tubuhnya Penuh Debu", Klik untuk baca: https://bandung.kompas.com/read/2022/11/23/142437578/detik-detik-bocah-5-tahun-ditemukan-hidup-usai-2-hari-terkubur-puing. Editor : David Oliver Purba