Polisi Tembak Polisi

Saksi dari BNI Cabang Cibinong Tak Hadir untuk Jelaskan Perpindahan Rekening Brigadir J

Kuasa hukum terdakwa Richard Eliezer menyayangkan saksi dari Bank BNI Cabang Cibinong tak hadir dalam persidangan.

Penulis: Nurmahadi | Editor: Dian Anditya Mutiara
Wartakotalive/Nurmahadi
Ronny Talapessy kuasa hukum terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E menyayangkan saksi dariBNI Cabang Cibinong tak hadir dalam persidangan Senin (7/11/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, PASAR MINGGU- Kuasa hukum terdakwa Richard Eliezer atau Bharada E menyayangkan saksi dari Bank BNI Cabang Cibinong tak hadir dalam persidangan. 

Pasalnya, tidak ada penjelasan mengenai perpindahan rekening Brigadir J kepada seorang terdakwa. 

"Kami mengharapkan saksi dari BNI cabang Cibinong hadir. Di situ kan menjelaskan perpindahan rekening uang yang ada di dalam rekening almarhum kepada seorang terdakwa," kata Ronny Talapessy

Sebelumnya Ronny membantah bahwa rekening tersebut bukan milik Bharada E.

Ia juga mengatakan kliennya tidak memindahkan uang dari rekening Brigadir J.

Baca juga: Saksi Petugas Swab Lihat Putri Candrawathi Terlihat Seperti Orang Lelah Saat Jalani Tes PCR

"Kami berharap kedepannya bisa dihadirkan oleh jaksa penuntut umum supaya menjelaskan bahwa klien kami tidak memindahkan uang dari rekening almarhum. Tetapi, rekening uang almarhum ini dipindahkan oleh salah satu terdakwa yg disidangkan hari ini," ucapnya.

Diketahui, persidangan hari ini Senin (7/11/2022), akan menghadirkan sebanyak 12 saksi atas terdakwa Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf.

Kendati demikian, hanya sebanyak lima saksi saja yang nampak menghadiri persidangan, yakni dua petugas swab, dua provider serta sopir ambulans.

4 Rekening Brigadir J Dikuasai Ferdy Sambo

Kuasa hukum keluarga Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengatakan motif pembunuhan Brigadir J oleh Irjen Ferdy Sambo, selain akibat perselingkuhan Sambo dengan wanita lain yang dibocorkan Brigadir J ke istri Sambo, juga terkait dengan dana taktis mafia di kepolisian.

Dimana kata Kamaruddin, Irjen Ferdy Sambo menggunakan rekening para skuad atau ajudannya termasuk Brigadir J untuk menampung dana-dana tersebut serta melakukan transaksi antar mafia.

Karenanya kata Kamaruddin, setelah Brigadir J dihabisi pada 8 Juli, 4 nomor rekening Brigadir J berikut buku rekening, laptop dan 3 HP-nya langsung dikuasai Irjen Ferdy Sambo.

Baca juga: Putri Candrawathi Buka Suara soal Rekening Pakai Nama Bripka RR dan Brigadir J, Begini Penjelasannya

"Motif pembunuhan ini selain karena perempuan cantik itu, juga ada motifnya dengan mafia. Mafia ini ada kaitannya dengan dana-dana taktis. Itu sebabnya 4 rekening nomor Yosua ini sudah dikuasai oleh si tersangka Ferdy Sambo, begitu dibunuh," kata Kamaruddin dalam akun YouTube TV One seperti yang dilihat Wartakotalive.com, Selasa (16/8/2022).

"Cara mengusai 4 rekening Brigadir J, yaitu dengan cara mengambil buku rekeningnya, mengambil ATM nya. Dima 4 rekening adalah bank BRI, Mandiri, BNI dan BCA. Demikian juga laptop almarhum dikuasai tersangka dan atau kawan-kawannya, serta juga 3 HP nya dengan 4 nomor. Karena tujuannya untuk memindahkan uang itu," kata Kamaruddin.

Hal ini katanya terkait dana dari bisnis gelap yakni penjualan narkoba, miras, judi onlen dan bisnis mobil R.

Baca juga: LPSK Sempat Mendapat Intimidasi Terkait Permohonan Perlindungan Istri Irjen Ferdy Sambo

"Itu sebabnya saya bilang dari kemarin itu, agar Presiden bentuk tim independen. Presiden Republik Indonesia, siapapun dia, tolong dong kasih atensi, bentuk tim independen melibatkan TNI Angkatan Darat, Laut dan Udara terutama PPATK, serta akademisi dan praktisi. Supaya ditelusuri dana-dana ini," ujar Kamaruddin.

Bahkan menurut Kamaruddin, 4 rekening Brigadir J diyakini masih bertransaksi atau menerima uang dari bisnis gelap Sambo sampai hari ini.

"Saya punya keyakinan 4 rekening dari Brigadir Yosua ini masih melakukan transaksi sampai sekarang dari tanggal kematian Brigadir J tanggal 8 Juli," katanya.

"Ada dugaan uang-uang dari mafia ini, yang disimpan atas nama skuad ini mengalir sampai jauh. Dengan melibatkan PPATK akan terlihat dari mana alirannya dan kemana alirannya," kata Kamaruddin.

Baca juga: Putri Candrawathi ke Adik Brigadir J: Lihat Abang Kamu, Multi Talenta, Bingung Mau Kasih Gaji Berapa

Sebelumnya Kamaruddin juga, mengatakan ada sejumlah dugaan motif pembunuhan Brigadir J yang diotaki Irjen Ferdy Sambo, secara sekaligus.

Yakni mulai dari Brigadir J yang membocorkan perselingkuhan Irjen Ferdy Sambo dengan perempuan lain ke Istri Ferdy Sambo Putri Candrawathi, hingga tata kelola judi dan sabu.

"Jadi motifnya dendam, karena diduga almarhum membocorkan perselingkuhan Ferdy Sambo dengan wanita lain, ke Ibu PC. Lalu motif kedua karena skuat lama ini merasa iri dengan Yosua, karena lebih disayang Ibu PC," kata Kamaruddin, Rabu (10/8/2022).

Hal ini kata Kamaruddin diketahui dari keterangan kekasih Brigadir J yang menerima curhatan Brigadir J karena diancam akan dibunuh oleh skuat lama pada 21 Juni. Skuat lama adalah ajudan lain Irjen Ferdy Sambo.

"Skuat lama ini mengancam almarhum karena telah membuat ibu PC sakit. Sebab almarhum memberitahu keberadaan Ferdy Sambo dengan diduga wanita lain," kata Kamaruddin.

Baca juga: Putri Candrawathi Bingung Gaji Brigadir J Berapa Karena Multi Talenta, Mau Setrika Baju Anaknya

Menurutnya saat di Magelang, Irjen Ferdy Sambo pulang ke Jakarta lebih dulu untuk menyiapkan pembunuhan terhadap Brigadir J.

Selain itu Kamaruddin, dugaan motif lainnya karena tata kelola judi dan sabu.
 
"Ada yang beri informasi ke saya. Ini kaitannya dengan judi dan tata kelola sabu-sabu. Ada bisnis di antara mereka," ungkap Kamaruddin.

Karenanya, Kamaruddin meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk menuntaskan keterlibatan mafia narkoba sabu dan judi di balik kematian Brigadir J.

Bila perlu, katanya melibatkan pihak luar untuk mengusut tuntas motif pembunuhan Brigadir J.
 
"Ini tugas Kapolri untuk tuntaskan. Mereka (polisi) tersandera dalam lumpur itu, ini harus terlibat angkataan darat laut dan udara. Harus ada TNI yang masuk," kata dia.

Untuk menutupi itu semua, kata Kamaruddin saat ini istri Irjen Ferdy Sambo Putri Candrawathi dibuat seolah-olah atau pura-pura mengalami gangguan jiwa.

"Itu dibuat-buat gangguan jiwa, bukan gangguan jiwa," kata Kamaruddin.

Baca juga: Keluarga Brigadir J Laporkan Balik Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi Terkait Laporan Palsu

Buktinya, kata Kamaruddin, Putri sempat datangi Mako Brimob untuk menemui suaminya, Irjen Ferdy Sambo, yang sedang ditahan.

Putri juga sempat dituding menyuap anak buahnya terkait kasus pembunuhan Brigadir Yosua.

"Buktinya dia kalau diduga menyuap dia waras. Suaminya dimasukkan ke Mako Brimob dia datang waras."

"Dia menyuap anak-anak buahnya waras. Kenapa setelah saya lapor ke polisi jadi gangguan jiwa? Itu kan gangguan jiwa yang dibuat-buat atau diskenariokan," papar Kamaruddin.

Tolak Permohonan Perlindungan, LPSK Temukan Gejala Masalah Kesehatan Jiwa pada Putri Candrawathi

Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menemukan tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa yang dialami oleh, Putri Candrawathi, istri Irjen Ferdy Sambo.

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan medis psikiatri serta tim psikologis LPSK pada Selasa (9/8/2022) lalu.

"Pemohon telah menjalani pemeriksaan medis (psikiatri) dan psikologis oleh LPSK pada Selasa, 9 Agustus 2022."

Baca juga: Kronologis Staf LPSK Disodori Dua Amplop Coklat Titipan Bapak Usai Bertemu Irjen Ferdy Sambo

"Dari hasil pemeriksaan dan observasi, didapatkan kumpulan tanda dan gejala masalah kesehatan jiwa," ungkap Wakil Ketua LPSK Susilaningtias, saat konferensi pers di Kantor LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (15/8/2022).

Atas pemeriksaan tersebut, tim psikolog LPSK menyimpulkan Putri Candrawathi tidak memiliki kompetensi psikologis yang cukup memadai untuk menjalani pemeriksaan dan memberikan keterangan.

Oleh karenanya, pada saat tim psikolog LPSK melakukan pemeriksaan asesmen psikologis, pihaknya, kata Susi, tidak dapat menerima keterangan apa pun dari Putri Candrawathi.

"Pemohon tidak dapat disimpulkan untuk memenuhi kriteria untuk dapat dipercaya terkait peristiwa kekerasan seksual, percobaan pembunuhan, tempus, dan locus."

"Karena tidak diperoleh keterangan apa pun sebagai akibat dari kompentensi psikologis yang tidak memadai," jelas Susi.

Hal ini juga menjadi salah satu aspek permohonan perlindungan yang dilayangkan Putri Candrawathi tidak dikabulkan oleh LPSK. (M41/bum)

 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved