Polisi Tembak Polisi

Keluarga Brigadir J Diperlakukan Berbeda saat Sidang Bharada E dan Putri Candrawathi-Ferdy Sambo

Keluarga Brigadir J merasa diperlakukan berbeda saat sidang Bharada E dan sidang Putri Candrawathi-Ferdy Sambo

Akun YouTube Kompas TV
Roslin Simanjuntak, tante Brigadir J di program Rosi di Kompas TV, menceritakan bagaimana ia membongkar skenario Ferdy Sambo, Kamis (3/11/2022) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Ke 12 saksi dari pihak keluarga Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat di sidang kasus pembunuhan Brigadir J merasa masih ada kekuasaan yang dimiliki Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi untuk mengatur persidangan, meski keduanya sudah ditahan sebagai terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J.

Hal itu diungkapkan Roslin Emika Simanjuntak, Inang Uda atau tante Brigadir J, dalam acara Rosi di Kompas TV, Kamis (3/11/2022). Roslin merupakan salah satu dari 12 saksi dari keluarga Brigadir J di sidang dengan terdakwa Bharada E dan terdakwa Putri Candrawathi serta Ferdy Sambo.

Roslin mengatakan pihaknya atau Keluarga Brigadir J merasa diperlakukan berbeda pada saat persidangan dengan terdakwa Bharada E dan saat persidangan dengan terdakwa Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo.

Menurut Roslin saat persidangan Bharada E, Selasa (25/10/2022), pihak keluarga dari Brigadir J diperkenankan membawa tas dan HP saat memasuki ruang sidang untuk bersaksi dan tanpa pemeriksaan metal detektor.

"Sementara saat sidang dengan terdakwa PC dan Ferdy Sambo, kami diperiksa metal detektor dan tidak boleh membawa HP dan tas ke ruang sidang. Jadi kekuasaan mereka itu sangat terasa masih ada," kata Roslin.

Lalu saat sidang dengan terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal, kata Roslin, mereka kembali diperbolehkan membawa tas dan HP ke ruang sidang sebagai saksi.

Baca juga: Bertemu Orangtua dan Keluarga Brigadir J, Ricky Rizal: Maaf Atas Kebodohan dan Ketidaktahuan Saya

"Jadi ada perbedaan, sangat terasa dan relasi kekuasaan Ferdy Sambo itu, masih ada," katanya.

Roslin mengatakan sejak awal pihak keluarga dikabari oleh adik Brigadir J, yakni Bripda Reza Hutabarat bahwa Brigadir J tewas karena tembak menembak, ia sudah merasa janggal.

"Sebab Reza, saya telepon tidak mau angkat. Padahal kan dia dekat dengan saya. Kenapa dia tidak mau mengangkat, padahal kakaknya meninggal," katanya.

Baca juga: Detik-detik  Kedatangan Ferdy Sambo dan Putri Dikawal Brimob Jelang Bertemu Keluarga Brigadir J

Reza kata Roslin cuma kirim pesan WA saja. "Saya sudah merasa janggal dan curiga. Reza saya pantau terus. Kamu dimana? Katanya di rumah sakit lagi autopsi jenazah. Saya minta dikirim fotonya jenazah almarhum," kata Roslin.

Apalagi kata Roslin, Reza sempat mengatakan takut padanya dan meminta jangan menelepon.

"Ini makin aneh, karena Reza bilang takut, kakaknya meninggal kenapa dia ketakutan" ujarnya.

Baca juga: Sidang Putri Candrawathi dan Ferdy Sambo Disatukan, Pertama Kali Bertemu Keluarga Brigadir J

Pada akhirnya kata Roslin, Reza mengirim foto jenazah Brigadir J kepadanya.

"Setelah dikirim foto, saya langsung bilang, ini bukan baku tembak. Saya makin curiga, karena ada sayatan di mata, ada jahitan di bibir di hidung. Kami kan tahunya kalau baku tembak itu kan ada lubang," katanya.

Yang makin mencurigakan kata Roslin, Reza memintanya menjemput di bandara saat membawa jenazah Brigadir J ke Jambi.

Baca juga: Roslin Emika Bongkar Pesan Lama Istri Sambo saat Brigadir J Ultah: Happy Birthday My Great Bodyguard

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved