Konser Berdendang Bergoyang

Jumlah Penonton Tidak Sesuai Izin, Polisi Amankan Dua Orang Management Konser 'Berdendang Bergoyang'

Selain menghentikan, polisi juga memeriksa dan menahan dua orang management konser Berdendang Bergoyang.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Pencopotan properti konser 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2022). 

Pasalnya, ada 80 tenant yang berjualan saat konser berlangsung.

Padahal menurut Andra, batas normal pendirian tenant adalah 30 sampai 40 saja. 

"Tenant disini kan cukup banyak, jadi overload gitu. Jadi keuntungannya cukup kecil. Menurut saya sih normalnya 30-40 aja," papar Andra. 

Selain itu, ia juga mengeluhkan management kepanitiaan yang buruk, sehingga membuat tenant-tenant tak terlihat peserta.

Jalan antar tenant yang satu dengan lainnya juga dianggap terlalu sempit, sehingga sulit bergerak. 

"Mulai dari lay out (tata letak) awal dan flow orang berjalan, ini pukul 16.00 WIB saja sudah penuh," kata Andra.

"Flow jalan untuk tenant kurang terlihat. Apalagi tenant juga nggak diletakkan di satu titik saja, jadi ada yang bahkan nggak dilewati pengunjung konser," sambungnya.

Andra mengungkap, konser dihentikan oleh polisi setelah salah satu artis menyanyikan sebuah lagu.

Pasalnya, saat itu kondisi sudah tidak terkendali, banyak peserta yang di dalam ingin keluar, sementara di luar sudah tidak ada ruang lagi. 

Setelah konser dibubarkan, seluruh tenda langsung dibongkar, termasuk tenant-tenant yang sudah berjualan selama dua hari itu.

Pantauan Wartakotalive.com di lokasi sekira pukul 11.00 WIB, para petugas sudah mencopot atribut konser 'Berdendang Bergoyang', termasuk menurunkan satu per-satu rangka panggung. 

Beberapa mobil bak terbuka pun silih berganti masuk untuk mengangkut muatan dan sisa-sisa konse semalam.

Diketahui, konser tersebut dibuarkan oleh Polres Metro Jakarta Pusat, karena kelebihan kapasitas. 

Padahal sebelumnya, Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Komarudin menegaskan bahwa pihaknya sudah memberi imbauan untuk menggunakan tiga panggung saja dengan kapasitas yang tidak lebih dari 1.000, namun fakta di lapangannya, lebih dari itu dan terus membludak.

Hal tersebut yang membuat pihaknya memutuskan membubarkan konser yang seharusnya dilaksanakan hari ini.

"Kami hentikan karena jumlah penonton di depan panggung sudah tumpah ruah hingga ke jembatan, termasuk di selasar Istora, itu sangat riskan. Mereka jingkrak-jingkrak, gedung sampai bergetar," ujar Komarudin.

Sumber: Warta Kota
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved