Konser Berdendang Bergoyang
Jumlah Penonton Tidak Sesuai Izin, Polisi Amankan Dua Orang Management Konser 'Berdendang Bergoyang'
Selain menghentikan, polisi juga memeriksa dan menahan dua orang management konser Berdendang Bergoyang.
Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Sigit Nugroho
Hal yang sama pun dirasakan tiga penjaga tenant chiken steak, Andra, Claf, dan Iqbal yang mengaku sedang mencari panitia.
Menurut mereka, paska acara dibubarkan, tak ada satu pun panitia yang menampakkan batang hidungnya.
"Ini kami juga lagi menyari. Sejak semalam setelah dibubarkan, tidak ada satu pun panitia. Kami juga rugi. Oleh karena itu, kami cari," kata Iqbal saat ditemui, Minggu (30/10/2022).
"Semalam langsung hilang aja gitu, sisa volunteernya," kata Claf menambahkan.
Rugi Puluhan Juta
Konser 'Berdendang Bergoyang' di Istora Senayan, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (30/10/2022) resmi dihentikan.
Tak hanya peserta, batalnya konser tersebut juga berbuntut pada kerugian yang dirasakan para penyewa tenant di acara tersebut.
Salah satu penyewa tenant, Andra (28) mengatakan bahwa hingga kini belum ada tanggapan dari panitia, meski sebelumnya ia dijanjikan akan mendapatkan pengembalian uang sebanyak 30 persen.
"Sampai detik ini hanya ada kata-kata dari panitia akan dikembalikan 30 persen setelah 45 hari acara. Tetapi, belum ada realisasi pasti," kata Andra.
Andra menunjukkan bahwa grup WhatsApp koordinasi antara panitia dan tenant ditutup aksesnya, sehingga tak ada satupun yang bisa berkoordinasi dengan panitia.
Untuk diketahui, kata Andra, setiap penyewa diwajibkan membayar Rp 10 juta per tiga hari mendirikan tenant.
Meski begitu, dalam dua hari, penjual chicken steak itu mengaku bahkan belum balik modal sama sekali.
Justru, ia mengalami rugi yang cukup besar.
"Dari segi keuntungan ya kurang sekali. Saya dapat setengah modal dalam dua hari," ujar Andra.
Salah satu penyebabnya adalah kelebihan muatan (overload).
