Rusuh Arema Persebaya

Sekjen PSI Pastikan Pecat Suprapti, Penjual Dawet Gadungan yang Bikin Hoaks soal Tragedi Kanjuruhan

PSi telah memecat Suprapti yang mengaku sebagai penjual dawet di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan

Penulis: Alfian Firmansyah | Editor: Feryanto Hadi
tangkapan layar Twitter @aremaniaculture
Permintaan maaf Suprapti, sosok 'penjual dawet' yang bersaksi saat Tragedi Kanjuruhan, kepada salah satu keluarga korban meninggal bernama Nawi. Kader PSI itu mengaku telah membuat kesaksian palsu 
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nama Suprapti Fauzi, wanita yang mengakui sebagai tukang dawet di Stadion Kanjuruhan mendadak viral.
Pesan suaranya yang beredar luas di media sosial beberapa waktu lalu membuat gaduh.
Suprapti yang mengaku sebagai penjual dawet di Pintu 3 Stadion Kanjuruhan, sempat melayangkan pernyataan yang berujung viral.
Dirinya mengatakan jika penyebab utama tragedi Kanjuruhan bukan berasal dari gas air mata yang ditembakkan petugas kepolisian.
Namun, belakangan ternyata diketahui pengakuannya adalah bohong.
Dari hasil investigasi Aremania, Suprapti bukanlah penjual dawet, melainkan kader Partai Solidaritas Indonesia
Seperti yang diunggah akun Twitter @BosPurwa, yang diketahui Suprapti Fauzi merupakan  kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Tampak video yang diunggah Kamis (13/10/2022), Suprapti sedang berada di sebelah Grace Natalie yang kini menjabat Wakil Ketua Dewan Pembina PSI.
Menanggapi hal tersebut, Sekjen Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dea Tunggaesti menjelaskan, Suprapti pernah menjadi pengurus PSI, namun sudah lama diberhentikan. 
Dea menyebutkan, pemecatan terhadap Suprapti, setelah beredar video viralnya di Media sosial. 
"Langsung kita perintahkan kepada DPD PSI Kabupaten Malang untuk diberhentikan, jadi pada saat itu juga," ucap Dea. 
Dea juga menambahkan, pemecatan terhadap Suprapti, tidak melewati sidang etik Mahkamah partai.
"Karena dia kan kader biasa, jadinya tidak perlu, jika dia pengurus, maka kita harus menggunakan mekanisme kode etik partai, tapi kalau dia kader, bisa berhentikan apabila tidak sejalan dengan PSI," ucap Dea. 

Suprapti temui keluarga Aremania

Diberitakan sebelumnya, beredar video minta maaf dari disebut penjual dawet' yang sempat viral karena memberikan kesaksian terkait Tragedi Kanjuruhan.

 Video yang diunggah oleh akun Twitter @AremaniaCulture pada Rabu (12/10/2022) tersebut menjelaskan bahwa wanita di dalam video itu adalah sosok 'penjual dawet' yang sempat viral.

Menurut penjelasan dari akun itu, permintaan maaf tersebut disampaikan kepada salah satu keluarga korban meninggal dunia bernama Nawi.

Baca juga: Komnas HAM Miliki Video Memilukan yang Diambil Korban Tewas saat Tragedi Kanjuruhan

"Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord," tulis akun tersebut.

Sementara video berdurasi 2 menit 20 detik itu diawali dengan perkenalan dari wanita 'penjual dawet' tersebut.

Ia mengaku bernama Suprapti.

Selanjutnya, Suprapti meminta maaf kepada pihak keluarga Nawi terkait kesaksian saat Tragedi Kanjuruhan yang viral dalam bentuk voice note itu.

"Saya Suprapti memohon maaf karena berhubung dengan voice note yang beredar kemarin, saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan nama almarhum (Nawi)," katanya.

Suprapti menyebut tidak ada maksud untuk menjelekkan Nawi dan siapapun terkait insiden yang menewaskan 132 orang itu.

Ia pun kembali memohon maaf kepada pihak keluarga Nawi atas pernyataan dirinya yang sempat viral tersebut.

Baca juga: VIDEO Komnas HAM Bantah Ada Botol Miras di Stadion Kanjuruhan

"Terimakasih jika panjenengan  (anda) menerima permohonan maaf saya ini ya," ujarnya.

Suprapti juga menegaskan dirinya bukan suruhan siapa-siapa terkait kesaksian yang disampaikannya itu.

Selanjutnya, Suprapti pun menangis di pangkuan salah satu anggota keluarga Nawi.

Anggota keluarga Nawi pun terlihat menenangkan Suprapti yang menangis tersebut.

Kemudian, pertemuan itu diakhiri dengan Suprapti memeluk salah satu anggota keluarga Nawi.

Sempat Beredar Kesaksian 'Penjual Dawet' saat Tragedi Kanjuruhan, Sebut Aremania Minum Alkohol.

Baca juga: VIDEO Komnas HAM Pastikan Tragedi Kanjuruhan Penyebab Utamanya Gas Air Mata

Sebelumnya, beredar sebuah voice note dari seorang perempuan yang mengaku sebagai penjual dawet di sekitaran Stadion Kanjuruhan dan memberi kesaksian atas tragedi tersebut.

Ia menyebut bahwa gas air mata yang dilontarkan oleh kepolisian tidak seberapa.

Hanya saja, dirinya mengatakan Aremania justru berdesak-desakan dan saling injak.

"Yang lebih parah itu, akhirnya mereka (Aremania) uyel-uyelan (desak-desakan), uyel-uyelan keluar karena menghindari gas air mata,' ujarnya dalam voice note itu.

"Nah gas air matanya sebetulnya gak terlalu anu (banyak -red) kok. Cuman ini, uyel-uyelane karo sodok-sodokane karo jejek-jekane (desak-desakan dan dorong-dorongan serta injak-injaknya) sesama suporter," imbuhnya.

Baca juga: VIDEO Komnas HAM Sebut Penembak Gas Air Mata Brimob dan Sabhara

Kemudian, perempuan tersebut mengaku berjualan dawet di dekat pintu 3 Stadion Kanjuruhan dan melihat adanya anak kecil terjepit.

Lalu, katanya, anak kecil itu ditolong oleh polisi bernama Arif.

"Terus di pintu 3, sebelah kiri warung saya itu ada anak terjepit, ada anak kecil terjepit. Dari situ awalnya ditolonglah sama polisi, Pak Arif namanya, orang Batu, polisi Batu," jelas wanita itu.

Selanjutnya, perempuan itu menuding bahwa Aremania mengkonsumsi alkohol saat menyaksikan pertandingan.

Perempaun tersebut juga menyebut korban meninggal dunia berbau alkohol.

"Terus ditolong dia dilindungi, dibawa. Tapi wong suporter sakdurunge wes ngombe kabeh (sebelumnya supporter sebelumnya sudah minum (alkohol) semua)."

"Yang meninggal itu banyak yang berbau alkohol," kata perempuan itu.

Baca juga: VIDEO Trauma Tragedi Kanjuruhan, Timnas Thailand Tak Mau Hadapi Timnas Indonesia Jika Ada Penonton

Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.

Dikutip dari Kompas.com, pada pintu 3 yang disebut perempuan itu tempat dirinya berjualan dawet, justru ditemukan toko meubel.

Selain itu, ditemukan pula toko penjual kopi dan mie instan.

Menurut pegawai meubel, Jaya, tidak ada yang berjualan dawet di area pintu 3 itu.

"Tidak pernah ada penjual dawet di sini. Hanya meubel ini dan penjual kopi dan mie instan di samping ini," tutur Jaya.

Kendati begitu, Jaya mengakui di area Stadion Kanjuruhan memang ada penjual dawet.

Hanya saja, katanya, penjual dawet itu berjenis kelamin pria dan berjualan menggunakan rombong kaki lima dan bukannya di sebuah warung.

"Tapi penjualnya bukan perempuan, tapi pria. Kalau yang perempuan tidak ada," ujar Jaya.

Ia memastikan bahwa rekaman voice note itu adalah hoaks. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Viral Video Minta Maaf Disebut Penjual Dawet yang Sempat Viral Mengaku Jadi Saksi Tragedi Kanjuruhan

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved