Breaking News:

Berita Video

VIDEO Komnas HAM Pastikan Tragedi Kanjuruhan Penyebab Utamanya Gas Air Mata

Chairul Anam selaku Komisioner Komnas HAM, dengan tegas menyebut jika pemicu jatuhnya banyak korban adalah semburan gas air mata

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Fredderix Luttex

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA PUSAT –Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akhirnya membeberkan hasil pemantauan dan penyelidikannya terkait tragedi Kanjuruhan di Malang, Sabtu (1/10/2022) lalu.

Pihaknya telah melakukan serangkaian proses tersebut sejak 2-10 Oktober 2022.

Chairul Anam selaku Komisioner Komnas HAM, dengan tegas menyebut jika pemicu jatuhnya banyak korban adalah semburan gas air mata yang ditembakkan ke tribun penonton.

Hal tersebut disampaikannya dalam konferensi pers yang dilakukan di Kantor Komnas HAM, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (12/10/2022).

"Di laporan akhir nanti, kami akan jelaskan titik krusial kenapa banyak korban jatuh di tribun. Sampai detik ini kami pastikan pemicunya adalah gas air mata," ujar Anam dalam keterangannya.

"Kami punya dokumennya, video, dan bukti kuncinya, akan kami ungkap di laporan nanti," lanjut Anam.

Penyebab tersebut tak lagi samar ataupun hanya sebuah indikasi. Pasalnya, Komnas HAM telah melakukan pemeriksan dan meminta keterangan terhadap beberapa pihak.

Baca juga: VIDEO Komnas HAM Sebut Penembak Gas Air Mata Brimob dan Sabhara

Seperti manejemen dan pengurus Arema, pemain Arema, Bupati Malang dan jajarannya, jajaran Brimob, Polres Malang, termasuk juga mantan Kapolres Malang.

Komnas HAM juga telah meminta keterangan terhadap saksi-saksi korban yang merupakan suporter Arema, BPBD Kabupaten dan Kota Malang, Panitia pelaksana (Panpel), dan tim riset pertandingan Arema melawan Persebaya.

Selain itu, pihaknya juga telahmeminta data serta dokumen-dokumen terkait korban tewas dan luka-luka di berbagai rumah sakit dan bagaimana penanganannya.

Baca juga: Komnas HAM Sebut Penembak Gas Air Mata Bukan Hanya Anggota Brimob Tapi Juga Sabhara

"Jadi kalau kami lihat dengan detail, kami mendalami video yang kami terima dan keterangan berbagai pihak termasuk juga pihak-pihak yang terekam ada di dalam stadion," papar Anam.

Anam menyampaikan, jika pihaknya berhasil menemukan satu video rekaman ekslusif yang menggambarkan bagaimana detik demi detik tragedi tersebut terjadi.

Ia memastikan beberapa hal. Pertama, paska peluit terakhir dibunyikan wasit, Kondisi Stadion Kanjuruhan masih terkendali pada 14-20 menit pertama.

Baca juga: Komnas HAM Bantah PSSI yang Sebut Ada Botol Miras di Stadion Kanjuruhan

Kedua, Anam memastikan, jika ada momen dimana para pemain Arema menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh Aremania. Hal tersebut merupakan sebuah tradisi saat tim-nya mengalami kekalahan.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved