Berita Video

VIDEO Komnas HAM Sebut Penembak Gas Air Mata Brimob dan Sabhara

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyampaikan bahwa penembakan tersebut tidak hanya dilakukan anggota Brimob, tetapi juga Sabhara.

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Fredderix Luttex

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA PUSAT – Paska menyebut penyebab utama tragedi Kanjuruhan adalah gas air mata, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyampaikan bahwa penembakan tersebut tidak hanya dilakukan anggota Brimob, tetapi juga Samapta Bhayangkaya (Sabhara).

Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers, di Kantor Komnas HAM, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/10/2022).

Chairul Anam selaku Komisioner Pengkajian dan Penelitian Komnas HAM, mengungkap bahwa pihaknya telah mengetahui soal penggunaan dan kadar gas air mata yang digunakan.

Selain itu, pihaknya juga telah mengetahui jenis senjata yang digunakan, lengkap dengan karakteristiknya. Termasuk banyak lubang, warna peluru, serta peluru yang dipakai.

Bahkan, Anam sendiri telah memegang langsung senjatanya. Ia menyebut, hal itu merupakan upaya Komnas HAM dalam menangani berbagai kasus, terutama tentang kekerasan dan kematian.

"Jadi, kami mengecek di samping rencana pengamanan, pra kondisi, termasuk juga penggunaan senjata. Karena, ini terkait dengan kekerasan jumlah korban dan sebagainya. Kami memang mendalami ini dan kami mendapatkan gas air mata tersebut," ujar Anam dalam keterangannya, Rabu (12/11/2022).

Baca juga: Komnas HAM Sebut Penembak Gas Air Mata Bukan Hanya Anggota Brimob Tapi Juga Sabhara

"Informasi terkait gas air mata tersebut termasuk juga sejumlah karakter senjata yang digunakan. Jadi, kami melihat langsung senjatanya, bahkan kami memegang langsung. Kami cukup lengkap soal ini," lanjutnya.

Anam mengungkap, saat ini pihaknya telah mendapatkan bukti-bukti yang detail terkait penembakan gas air mata ke tribun penonton.

Baca juga: Komnas HAM Bantah PSSI yang Sebut Ada Botol Miras di Stadion Kanjuruhan

Ia memastikan bahwa tidak hanya Brimob yang melakukan penembakan gas air mata, tetapi juga anggota Sabhara ikut melakukannya.

Namun, pihaknya masih enggan membeberkan video dan bukti-bukti tersebut saat ini. Rencananya, hal tersebut akan diungkap pada pekan mendatang, setelah pihaknya memeriksa PSSI dan Direktur Indosiar.

Baca juga: Bukan Hanya Cek Stadion, Komnas HAM Cari Tukang Dawet yang Viral Kasih Kesaksian Kanjuruhan

"Ini sebagian dari dokumen yang kami dapatkan (menunjukkan dokumen), terutama soal rencana pengamanan, komunikasi, bagaimana penyelenggaraan, termasuk juga postur dari tata kelola lapangan. Belum lagi dokumen-dokumen video yang juga kami dapatkan cukup lengkap dan orisinil," ungkapnya.

"Jadi, bukti tersebut hasil kami mengecek dan mengukur tembakan mulai dari menit berapa, di titik mana, dan diarahkan kemana," kata Anam.(m40)

Sumber: Warta Kota
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved