Pilpres 2024
Relawan dan Pendukung Jokowi 'Kepanasan' Anis Baswedan Bakal Capres, NasDem: Jangan Kekanak-kanakan!
NasDem termasuk Ketua Umum Surya Paloh, dibully habis-habisan oleh barisan pendukung Jokowi dan Ganjar Pranowo termasuk para buzzer.
Berikut pernyataan terkait penolakan deklarasi Anies Baswedan oleh Partai Nasdem:
Pertama, Bahwa kami relawan Jokowi meminta kepada Bapak Presiden untuk dapat mempertimbangkan aspirasi para relawan.
Kedua, meminta kepada Jokowi untuk segara memberhentikan para menteri yang berasal para partai NasDem.
Ketiga, Agar visi misi Jokowi salah satunya pemberantasan korupsi agar kasus Formula E dapat dituntaskan
Keempat, relawan akan terus mengawal kepentingan Jokowi sebagai kepada negara hingga selesai periode
Kelima, relawan tidak ingin bangsa ini dibuat kacau oleh para kelompok intoleran, radikalisme dan pengasong Khilafah.
Buzzer juluki NasDem 'Nasdrun'
Deklarasi Partai Nasional Demokrat (NasDem) dengan calon presiden (capres) Anies Baswedan membuat partai politik (parpol) yang dipimpin Surya Paloh itu disematkan sebutan 'Nasdrun'.
Penyematan label ’Nasdrun’ dinilai sebagai manifestasi sikap rasis, glorifikasi politik identitas dan ekspresi kebencian bernuansa SARA (Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan).
Menyikapi hal tersebut, Sekjen SKI (Sekretariat Kolaborasi Indonesia), Raharja Waluya Jati mengimbau masyarakat agar melakukan berbagai upaya untuk melawan kejahatan moral tersebut.
“Tindakan tersebut membahayakan persatuan bangsa dan menjadi ancaman bagi demokrasi Indonesia yang bermartabat,” ungkap Raharja, berdasar siaran tertulis, Senin (10/10/2022).
Pasalnya penyematan label 'Nasdun' oleh para pendengung (buzzer) tersebut dianggap sebagai sebuah kebencian terhadap pihak tertentu yang akan dimanfaatkan segelintir pihak.
”Rasisme dan kebencian yang diumbar-umbar tersebut bertujuan untuk menciptakan segregasi politik guna menjaga kepentingan elektoral pihak tertentu pada Pemilu 2024,” katanya.
Baca juga: Ijazah Sekolah Jokowi Dituduh Palsu, Gibran Marah: Masak Daftar Presiden Pakai Daun Pisang?
Padahal perbedaan pilihan terhadap partai atau figur politik adalah hal wajar dalam demokrasi. Hanya saja hal tersebut semestinya diungkapkan dengan cara-cara yang sehat.
Seperti halnya berargumen dan membantah atau mengkritik gagasan dan kebijakan yang ditolak dan bukan dengan cara membuat cap bernuansa rasis kepada pihak yang tidak disetujuinya.