Anies Baswedan
Tak Mau Khianati Warga DKI, Anies Baswedan Pernah Menolak Tawaran jadi Capres di Pilpres 2019
Saat memasuki tahun keduanya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies menolak tawaran untuk diusung menjadi calon wakil presiden
"Kami melihat Mas AHY meneruskan tradisi itu yang dibangun pada masa SBY, ketika Partai Demokrat pada waktu itu jadi partai yang memberikan peran dominan," paparnya.
Anies berharap apa yang diwariskan pemerintahan SBY, termasuk soal demokrasi, terus dijaga.
"Kita ingin agar tradisi itu terus terjaga. Tradisi menjaga demokrasi, menjaga sportivitas, menjaga kesetaraan di dalam semua aspek," ucap Anies.
Baca juga: Deklarasikan Ganjar Pranowo secara Sepihak, PSI Dinilai Sembrono dan Turunkan Wibawa Pemerintah
Respon NasDem
Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, pihaknya menyambut baik pertemuan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pagi tadi.
Kata Willy, pertemuan tersebut sekaligus memperkuat keselarasan antara kedua partai, karena menghadirkan sosok yang sama, yakni Anies Baswedan.
"Tentu kami menyambut baik pertemuan tersebut."
Dengan adanya sinyal ini, maka kata Willy tinggal menghitung hari untuk meresmikan koalisi dan jalan bersama di antara keduanya.
"Kalau Demokrat sudah sure, berarti tinggal selangkah lagi bagi kami untuk menjalin koalisi secara resmi," tutur Willy.
Tak hanya dengan Demokrat, NasDem, kata Willy, juga terbuka menggaet partai lain untuk bergabung.
Jika makin banyak partai politik yang bergabung dan sepakat mendukung Anies Baswedan, maka diyakini akan memperkuat langkah orang nomor satu di DKI Jakarta itu sebagai calon presiden.
"Kalau yang lain sudah bergabung, semakin lempang dan mantaplah jalan bagi Mas Anies sebagai capres."
"Karena nanti bukan cuma klaim lagi yang ada, melainkan keabsahan beliau sebagai calon presiden 2024, karena telah didukung secara memadai oleh koalisi partai," beber Willy.