Anies Baswedan
Tak Mau Khianati Warga DKI, Anies Baswedan Pernah Menolak Tawaran jadi Capres di Pilpres 2019
Saat memasuki tahun keduanya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies menolak tawaran untuk diusung menjadi calon wakil presiden
Saat ini, Anies telah diusung sebagai calon presiden (capres) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem).
Pengumuman itu diungkapkan Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh pada Senin (3/10/2022) lalu.
Baca juga: Anies Baswedan Belum Resmi Jadi Capres, Pemuda Pancasila Jateng Bebaskan Anggota Tentukan Pilihan
Baca juga: Deklarasikan Ganjar Pranowo secara Sepihak, PSI Dinilai Sembrono dan Turunkan Wibawa Pemerintah
Di waktu yang bersamaan pula, Anies menerima pinangan tersebut.
Anies meminta semua pihak memaklumi. Meskipun, sebelumnya mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut pernah mengaku ingin rehat sementara dari gerakan politik setelah masa jabatannya berakhir pada 16 Oktober 2022 mendatang.
"Semula, saya sesudah tanggal 16, break sebentar. Ternyata, Hari Senin kemarin terjadi kebaruan di dalam perjalanan pascagubernur. Jadi, saya berharap nanti kita terus bisa kolaborasi. Saya belum tahu nanti rutenya seperti apa. Doakan perjalanannya lancar dan memberikan manfaat bagi semua," ucap Anies.
Anies temui AHY
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), di Kantor DPP Partai Demokrat, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (7/10/2022).
Usai pertemuan, Anies melontarkan pujian kepada jajaran pengurus DPP Demokrat.
Anies mengaku merasa terhormat bisa bersilaturahmi dengan AHY dan jajaran pengurus DPP Demokrat.
"Saya bayangkan akan berjumpa dengan beberapa pengurus, ternyata beberapanya Demokrat itu luar biasa. Begitu hangat sambutannya," kata Anies di lokasi.
Anies menyebut perjumpaan dirinya dengan AHY menjadi tanda keduanya akan berjalan bersama-sama ke depannya.
Baca juga: Anies Baswedan Belum Resmi Jadi Capres, Pemuda Pancasila Jateng Bebaskan Anggota Tentukan Pilihan
"Insyaallah ini penanda bahwa kita siap untuk jalan bersama-sama," ujarnya.
Ia menuturkan, keinginan berjalan bersama tersebut bukan datang dari dirinya dan AHY, melainkan dari seluruh arah.
"Keinginan untuk jalan bersama itu bukan keinginan dari puncak, keinginan jalan bersama adalah keinginan dari seluruh arah," ungkapnya.
Anies juga menyebut di masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), demokrasi dijaga, penegakan hukum, transparansi, dan good governance.
Baca juga: AHY Kenang Kebersamaan dengan Anies Baswedan Terjalin Lama Sejak Masih Anggota TNI