Mayoritas Pamdal Titipan Anggota DPR, Formappi: Jangan-jangan Posisi Lain Juga Sama

Dia tidak heran Pamdal DPR bekerja asal-asalan hingga arogan, karena berpikir memiliki bekingan usai menjadi pegawai titipan anggota dewan.

ISTIMEWA
Sekjen DPR Indra Iskandar mengungkapkan, sebagian besar petugas pengamanan dalam (Pamdal) di Kompleks Parlemen Senayan, titipan anggota Dewan. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Sekjen DPR Indra Iskandar mengungkapkan, sebagian besar petugas pengamanan dalam (Pamdal) di Kompleks Parlemen Senayan, titipan anggota Dewan.

Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus mengatakan, pengakuan Indra sungguh menelanjangi carut marutnya tata kelola sumber daya manusia di lembaga pendukung DPR saat ini.

"Jangan-jangan begini nih pola rekrutmen karyawan Kesekjenan di DPR."

Baca juga: Jadi Calon Pimpinan KPK, Johanis Tanak Usul Restorative Justice Diterapkan untuk Kasus Korupsi

"Dan jangan-jangan bukan hanya Pamdal saja, tetapi posisi lain yang rekrutmennya melalui kesekjenan, jangan-jangan pakai pola yang sama dengan rekrutmen Pamdal."

"Asal nganggur dan titipan anggota, maka sudah pasti diterima," kata Lucius Karus kepada wartawan, Kamis (29/9/2022).

Dia tidak heran Pamdal DPR bekerja asal-asalan hingga arogan, karena berpikir memiliki bekingan usai menjadi pegawai titipan anggota dewan.

Baca juga: Sulit Undang Sekjen DPR, Wakil Ketua MKD: Menkopolhukam Saja Kalau Diundang Hadir

Dia pun menyalahkan anggota DPR yang dianggap merusak lembaga karena budaya tersebut

"Kasihan DPR ditopang Pamdal, dan mungkin juga pekerja DPR yang lain yang juga titipan anggota."

"Lembaga parlemen harus mengeluarkan energi menggaji orang-orang untuk pekerjaan yang merugikan lembaga saja," paparnya.

Baca juga: Pekan Depan Puan Maharani Bakal Temui Airlangga Hartarto Bahas Pemilu 2024

Lucius lalu menilai Kesekjenan DPR juga bertanggung jawab untuk Pamdal yang tidak becus melayani tamu.

"Kesekjenan DPR yang seharusnya menjadi supporting system DPR, akhirnya keropos karena sebagai lembaga pendukung, keahlian mestinya jadi penentu."

"Kalau diisi oleh mereka yang hanya asal terima karena titipan, ya mungkin jadinya seperti saat ini, yakni kinerja DPR yang amburadul," ujarnya.

Baca juga: Jadi Calon Pengganti Lili Pintauli Siregar, I Nyoman Wara Tawarkan Trilogi Pemberantasan Korupsi

Indra, kata Lucius, harusnya malu dan merasa bersalah atas temuan tersebut.

"Untuk kesalahan rekrutmen yang telah ia lakukan dan hasilnya adalah Pamdal yang tidak profesional, sekjen seharusnya punya rasa malu dan rasa bersalah."

"Kalau punya malu, bukan janji mau mengubah pola rekrutmen yang dia sampaikan, tetapi mundur dari jabatan sekjen," tegas Lucius.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved