Kuliner Jakarta
Kuliner Jakarta, Es Selendang Mayang Nicholas dengan Toping Beragam Harga Mulai Rp 10.000
Es selendang mayang merupakan minuman khas Betawi yang isinya mirip seperti puding atau kue lapis yang terbuat dari tepung sagu aren.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
"Terus saya buka pukul 11.00 WIB sampai 20.00 WIB," jelasnya.
Modal Rp 25 juta, Untung Perhari Rp 2,5 juta
Imam mengaku mengeluarkan modal awal untuk membuka usaha selendang mayang sebesar Rp 25 juta di Jalan Kebayoran Lama, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ia baru satu Minggu membuka cabang es selendang mayang di kawasan Kebayoran Lama dan pembelinya lumayan ramai.
Sejak pukul 10.00 WIB, Imam dan dua pegawainya sudah siap membereskan dagangannya ke gerobak.
Ia berjalan mendorong dari rumah yang jaraknya hanya sekira 5 kilometer dari tempat jualannya.
Di dekat tempat steam sepeda motor, Imam menggelar payung besar dan siap melayani pembeli yang datang.
"Baru satu Minggu lebih lah saya di sini, lumayan sih sehari bisa 250 mangkuk, pendapatan sekira Rp 2,7 juta," kata pria berkaos abu-abu.
Dalam sehari, tiga wadah besar berisi selendang mayang habis terjual dengan pesanan berbagai macam toping.
Namun, ia mengaku penjualannya belum semaksimal di kawasan Tanah Abang karena terbatas waktu.
Selendang mayang di Tanah Abang kini diawasi oleh rekannya dan waktu buka selama 24 jam. Sehingga pembelinya lebih banyak di sama dibanding di Kebayoran Lama.
Tapi lelaki bertopi pink itu tak berputus asa demi meningkatkan penjualan, ia memasarkan melalui sosial media dan aplikasi ojek online.
"Ya mudah-mudahan sih bisa semakin banyak pembelinya di sini," jelasnya.
Ada rencana buka cabang selendang mayang Nicholas
Imam membuka usaha selendang mayang dengan nama yang tak berciri khas suku Betawi yaitu Nicholas.