Kuliner Jakarta
Kuliner Jakarta, Es Selendang Mayang Nicholas dengan Toping Beragam Harga Mulai Rp 10.000
Es selendang mayang merupakan minuman khas Betawi yang isinya mirip seperti puding atau kue lapis yang terbuat dari tepung sagu aren.
Penulis: Dian Anditya Mutiara | Editor: Dian Anditya Mutiara
Para pedagangnya memanggul dua ember besar yang membawa selendang mayang, santan dan situp merah.
Namun, warga Jakarta tak perlu khawatir jajanan itu akan hilang, karena seorang pemuda bernama M Imam Ishthifa memiliki tekad ingin melestarikan jajanan tradisional itu.
Apalagi ia keturunan suku Betawi dan memiliki kewajiban untuk menjaga serta melestarikan jajanan semasa kecilnya.
Baca juga: Kuliner Jakarta: Rekomendasi 7 Restoran Ikan Bakar di Jakarta yang Paling Enak

Sewaktu usianya masih kanak-kanan, Imam mengaku sangat gemar makan selendang mayang dan ketika itu harganya masih Rp 100 perak.
Kini Imam justru menjadi pengusaha selendang mayang dan proses pengolahan jajanan itu dilakukannya sendiri.
Awalnya, Imam berjualan kembang tahu dan ketika ia merasa usahanya itu sudah bisa dipegang oleh pegawainya, lantas ingin membuka usaha lain.
Akhirnya ia bertanya kepada keluarganya, kemudian oleh orangtuanya disarankan selendang mayang. Sebab, orangtuanya bersuku Betawi asli ingin jajanan tradisional itu tak hilang dimakan zaman.
Baca juga: Kuliner Jakarta, 10 Warung Pecel Lele/Ayam yang Enak dan Unik Wajib Dicoba
Namun Imam tak mau menyajikan selendang mayang sama seperti lainnya, ia ingin ada varian demi menarik pelanggan.
"Akhirnya saya dan teman saya ini buka usaha bareng dua bulan lalu di Tanah Abang namanya selendang mayang Nicholas," ucap Imam di Kebayoran Lama Minggu (14/8/2022).
Kemudian Imam dan temannya menentulan toping yang pas untung selendang mayangnya yaitu buah nagka, alpukat, cendol dan durian.
Harga yang diberikan Imam cukup terjangkau yaitu sekira Rp 20.000 untuk paket toping lengkap.
Tapi untuk paket toping durian saja, pembelinya hanya perlu mengeluar uang sebesar Rp 13.000 perporsi.
Imam memastikan, selendang mayangnya ini tanpa bahan pengawet dan menggunalan gula asli.
Jika dalam sehari tak habis terjual, Imam akan bagikan ke tetangga atau ke saudara-saudaranya di rumah.
"Karena kan kita besoknya harus produksi lagi, enggak bisa buat besok karena pasti basi," jelasnya.
Imam membuat selendang mayang menggunakan bahan tepung sagu aren, tepung beras, daun pandan, gula pasir dan pewarna makanan.
Proses memasaknya selendang mayang dari pukul 01.00 WIB dan yang paling lama adalah proses pendinginannya.