Pilpres 2024
Jelang Pensiun, PPP DKI Jakarta Tetapkan Anies Baswedan Sebagai Capres di Pilpres 2024
Anies Baswedan memang sebentar lagi pensiun dari jabatan Gubernur DKI Jakarta, namun dukungan politik bertambah banyak. Ini signal baik.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Jelang pensiun, dukungan politik pada Gubrnur DKI Jakarta Anies Baswedan terus bertambah.
Kali ini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan DKI Jakarta merekomendasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua DPC PPP Jakarta Pusat Abdul Hai dalam pembacaan hasil Musyawarah Kerja Cabang DPC PPP.
Sebagai informasi, DPC PPP Jakarta menggelar Muskercab ke-1 pada Minggu (25/9/2022) malam.
"Merekomendasikan bapak haji Anies Rasyid Baswedan senagai calon presiden dari DPW PPP DKI Jakarta," kata Abdul Hai di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat.
Kemudian, DPC PPP DKI turut mengapresiasi kinerja Anies sebagai gubernur DKI Jakarta.
Baca juga: Anies Baswedan Kurangi Target Pembangunan Rumah DP Nol Rupiah, Awalnya 232.214 Kini menjadi 9.081
Sebagai kepala daerah, Anies dinilai membawa perubahan positif kepada warga Jakarta.
"Terima kasih ke pada bapak Anies yang selama lima tahun memberikan pencerahan kepada warga DKI Jakarta. Semboyannya apa? Maju kotanya, bahagia warganya," imbuhnya.
Diketahui, Anies Baswedan menghadiri penutupan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) Dewan Pimpinan Cabang Partai Persatuan Pembangunan (P3) se-DKI Jakarta di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat pada Minggu (25/9/2022).
Baca juga: Politisi PDIP Kritisi Kebijakan Anies Baswedan yang Memperbolehkan Warga Bangun Rumah 4 Lantai
Pantauan Wartakotalive.com, Anies tiba di lokasi sekitar pukul 19.30.
Ia mengenakan batik berwarna hijau dipadukan celana hitam lengkap dengan kopiah.
Orang nomor satu di DKI Jakarta itu disambut salawat nabi dan diteriaki yel-yel.
"Anies for presiden," teriak peserta Muskercab PPP.
Demokrat dan PKS segera bergabung dukung Anies
Kekuatan politik Anies Baswedan bakal bertambah dalam waktu dekat sebagai capres untuk berkompetisi di Pilpres 2024.
Sebab, PKS dan Partai Demokrat dipastikan segera bergabung dengan Partai Nasdem memajukan Anies Baswedan.
Signal kuat untuk gabung dukung Anies ini ditunjukkan lewat pernyataan fungsionaris PKS dan Partai Demokrat.
Presiden PKS Ahmad Syaikhu mengatakan figur Anies merupakan tokoh Nasional yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik.
Selain itu, Anies juga berjiwa religius dan memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa.
"PKS menyambut baik keputusan Partai Nasdem yang telah memilih Anies Rasyid Baswedan dari tiga kandidat hasil Rakernas Partai Nasdem sebelumnya," kata Ahmad Syaikhu, Senin (3/10/2022).
"PKS memandang bahwa figur Bapak Anies Rasyid Baswedan adalah salah satu tokoh nasional yang memiliki rekam jejak kepemimpinan yang baik, berjiwa nasionalis religius, memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa dan mampu menjadi simbol perubahan untuk Indonesia di masa mendatang,” tambahnya.
Menurut Syaikhu, PKS juga menghormati sikap politik Partai Nasdem yang memilih lebih awal untuk melakukan deklarasi.
Baca juga: Ridwan Kamil Imbau Masyarakat tak Terbelah jika Anies Baswedan Menang atau Kalah di Pilpres 2024
Menurutnya, setiap partai politik memiliki mekanisme internal dalam memutuskan sikapnya terkait koalisi dan pencapresan.
Sementara itu, Juru Bicara PKS Pipin Sopian mengatakan pihaknya terus melakukan komunikasi dengan NasDem, Demokrat, termasuk partai-partai lain untuk mencari pasangan capres dan cawapres yang menjadi simbol perubahan.
“Saat ini kami masih terus melakukan komunikasi politik ke Partai NasDem, Partai Demokrat, maupun dengan partai lain dalam rangka penjajakan koalisi. Komunikasi Alhamdulillah terjalin dengan baik, terbuka, dan setara,” ujarnya.
Baca juga: Komunitas Petani Kopi Kagumi Firli Bahuri, Ingin Ketua KPK Itu Ikut Kontestasi Pilpres 2024
Lebih lanjut, Pipin menjelaskan keputusan mengumumkan terkait koalisi dan pencapresan adalah wewenang Musyawarah Majelis Syuro PKS.
“Setiap partai politik punya mekanisme internal masing-masing, kita harus hormati,” ujarnya.
“PKS akan menentukan koalisi dan pencapresan melalui mekanisme Musyawarah Majelis Syuro," imbuhnya.
Pandangan Partai Demokrat.
Kepala Badan Komunikasi Strategi Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan pihaknya sudah melakukan komunikasi intens dengan Partai NasDem dan PKS dalam beberapa bulan terakhir guna membahas persiapan Pemilu 2024.
“Komunikasi Demokrat dengan Nasdem dan PKS yang selama ini sudah terjalin dengan sangat baik akan terus berlanjut. Begitu pula dengan deklarasi capres Nasdem hari ini sebelumnya juga telah dikomunikasikan dengan kami,” ujar Herzaky di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022) siang.
Dalam penentuan capres dan cawapres, lanjut Herzaky, para partai politk (parpol) ini sepaka untuk memiliki semangat memperjuangkan perubahan.
“Dalam penentuan capres dan cawapres, ketiga partai ini sepakat untuk memiliki semangat memperjuangkan perubahan dan perbaikan dalam menyikapi kondisi bangsa saat ini,” katanya.
Demokrat pun mengapresiasi langkah deklarasi yang dilakukan NasDem.
Partai Demokrat melihat sosok Anies punya pandangan yang selaras dengan beberapa kriteria dari partai yang diketuai Ketua Umum Agus Harimurti yudhoyono (AHY).
Baca juga: Gembong Warsono Kritisi Anies Baswedan yang Meresmikan Taman Ismail Marzuki Secara Setengah-Setengah
Partai NasDem secara resmi mengusung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres 2024.
Sementara itu. Ketua Umum NasDem Surya Paloh meyakini calon mitra koalisi partainya, yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Demokrat akan menyatu dengan NasDem.
Paloh menuturkan hal itu diyakininya berdasarkan pengalamannya sebagai politikus.
"Soal PKS dan Demokrat dari apa yang saya pahami sebagai praktisi politisi insya Allah semua menyatukan pikiran, semangat, tekad, bersama dengan NasDem," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022).
Surya Paloh Paloh juga mengungkapkan pihaknya memberikan otoritas penuh kepada Anies untuk menentukan cawapres.

"Soal cawapres kalau NasDem ya udah kasih otoritas sama Bung Anies. Bagaimana kita tiba-tiba pilih cawapres yang enggak cocok sama dia. Itu namanya cari penyakit," ungkap dia.
Paloh menuturkan hal itu guna menghindari disharmonis antara capres dan cawapres yang diusung nantinya.
"Ketika yakin pilih capres kita harus yakin pilih kesempatan ke dia untuk pilih cawapres," ujarnya.