Cerita Warung Kerek Mpok Neneng, Makanan dan Kembalian Pembeli Pernah Hanyut ke Kali
Warung Kerek Mpok Neneng di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan mempunyai cerita dimana makanan yang dipesan hingga uang kembalian hanyut ke kali.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Junianto Hamonangan
WARTAKOTALIVE.COM, MAMPANG PRAPATAN - "Mpok, ayam gepreknya lima bungkus sama gorengan tahu Rp 5.000 ya," teriak salah satu pembeli Warung Kerek Mpok Neneng di Jalan Poncol 1 No.49, RT.1/RW.1, Kuningan Barat, Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Ya, begitulah cara pembeli memesan makanan di Warung Kerek Mpok Neneng. Tak lama berselang, seorang perempuan paruh baya keluar dari rumah kontrakan yang juga dijadikan warung serta rumah makan.
Perempuan itu adalah Irma. Irma (56) merupakan ibu dari Neneng, pemilik salah satu warung kerek di lokasi tersebut. Sehari-sehari Irma membantu sang anak berjualan dengan menunggu pembeli di pinggir kali.
Lantas, Irma pun bergegas memanggil Neneng untuk melayani pembeli. Dengan semangat, Neneng pun kembali berteriak menanyakan menu makanan yang dipesan sebelum akhirnya dibuat dan diletakan di dalam ember hitam.
Ditemui Wartakotalive.com, Kamis (15/9/2022) siang Neneng menuturkan bahwa warung kereknya sudah didirikan sejak tahun 2014.
Saat itu, di depan warung makannya dibangun tembok sebagai petanda pemisah permukiman padat penduduk dan gedung-gedung mewah.
Baca juga: Baznas Beri Santunan Kepada Ahli Waris Dua Penerbang Pesawat Latih TNI AL Bonanza G-36 T-2503
"Iya karena ada pembangunan akhirnya di depan rumah saya dibangun beton gini, dulunya ada jembatan. Tetapi sekarang sudah dibongkar jembatannya, makanya pembeli sudah tidak bisa lagi makan kesini di tempat. Ya sudah akhirnya saya buat ide jadi warung kerekan pakai ember dan tali," ucapnya kepada Wartakotalive.com di lokasi.
Ibu satu anak ini menuturkan pernah suatu hari, kondisi ember dan tali kerek sudah benar-benar memprihatinkan.
Alhasil, saat hendak mengantarkan pesanan, tiba-tiba saja tali kerek putus. Sudah berupaya diselamatkan, nyatanya 10 bungkus "nasi rames" pesanan pembeli harus berakhir ke kali.
"Waktu itu saya cuma mikir biar pesanan sampai kepada pembeli, nggak kepikiran bakal jatuh kalau terlalu berat bebannya. Alhasil, bukannya sampai ke tangan pembeli malah hanyut ke kali. Ya sudah saya pasrah saja," ungkap Neneng sambil mengerek tali untuk mengantar pesanan pembeli.
Tak hanya nasi bungkus saja yang hanyut, uang pembeli ataupun kembaliannya pun pernah terbang terbawa angin hingga terjun bebas ke kali.
Baca juga: Keputusan Anies Baswedan yang Tidak Menaikkan Tarif Angkutan Umum Sudah Tepat
"Pernah saya ingat sekali, ada uang pembeli ditaruh di ember Rp 100.000. Belum sampai ke tangan saya, lalu terbang kebawa angin," imbuhnya.
Adapun duka lainnya, saat ada pembeli yang lupa memasukkan uangnya ke dalam ember setelah memesan makanan. Namun, Neneng tak ingin repot menagih, ia bergantung kesadaran pembeli.
"Kalau soal itu saya pasrah saja, biarkan kesadaran pembeli. Namanya rezeki masing-masing sudah diatur Tuhan, tetapi saya tahu, kenal orangnya yang nggak bayar. Cuma dianya pura-pura, masa mau nagih teriak-teriak, kasihanlah (dia pelanggan)," jelas Neneng.
Neneng pun selalu merasa bersyukur, meski cara bertransaksinya terbilang unik banyak pembeli yang penasaran dan menambahkan omzet penghasilannya.
"Kalau lagi rame untung bisa Rp 2 juta sama rokok, kalau lagi sepi Rp 500.000 hinga Rp 1 juta, saya di sini murah meriah saja dimulai dari Rp 15.000 sampai Rp 25.000," imbuhnya.
Baca juga: TGUPP DKI Jakarta Dipastikan Selesai Kontrak Bersama Pensiunnya Anies Baswedan dan Ariza
Perempuan keturunan betawi asli tersebut mengatakan, bahwa musim penghujan pun tak mengganggu aktivitasnya berjualan. Ia pun selalu berupaya agar pembeli tak kecewa.
"Kalau hujan kami istirahat dulu. Kalau ada yang beli, kami plastikin terus di-double, untuk duitnya basah, karena kan ini si ember jadi ada air semua. Nanti dikeringin duitnya di kompor," jelas dia.
Selain Neneng, tetangganya juga ikut berdagang. Ada menu bakso hingga soto. Memiliki banyak saingan, Neneng tak takut sepi pembeli.
Sebab terpenting, menurutnya, semangat dan tak malas membuka warung sejak pagi pukul 06.00 hingga 22.00 WIB.
"Ada sekiranya enam warung kerek di sini, saya selalu buka jarang tutup. Meski banyak saingan saya percaya rezeki sudah ada yang atur," ucap dia.
Baca juga: DPRD DKI Jakarta Umumkan Pemberhentian, Anies Baswedan DInilai Harus Bermain Cantik
Neneng mengaku, semenjak warung kereknya viral beberapa tahun lalu. Pejabat dan aktris kenamaan tanah air pun turut menyambangi warungnya dan ikut bertransaksi melewati kali.
"Waktu itu banyak juga ya yang liput, kayak artis Tara Budiman pernah mampir, pak Sandiaga Uno kalau tidak salah pernah juga ke sini, bahkan kadang uangnya dilebihin terus," jelas dia.
Kedepannya, Neneng berharap semakin banyak memiliki pelanggan dan membuka cabang baru.
"Ya, semoga semakin banyak pembelinya. Ingin buka warung lagi saya sebenarnya jika ada rezeki. Dan semoga bisa membiayai pendidikan anak saya hingga ke perguruan nanti," tutup dia.
Pantauan Wartakotalive.com, mayoritas pembeli Warung Kerek Mpok Neneng berasal dari para pekerja di sekitaran kawasan Hotel Four Season, Gatot Subroto.
Baca juga: Bahtiar Tersanjung Diusulkan jadi Pj Gubernur DKI Jakarta Pengganti Anies Baswedan
Saat itu, terdapat 5 pembeli berada di seberang Warung Kerek Mpok Neneng. Salah satu mereka berteriak lantang dan segera memesan menu makanan.
Selagi pesanan diracik, para pekerja pria mengistirahatkan tubuh yang lelah. Sebatang rokok terjepit di sela jari. Sedangkan pekerja wanita, sekadar bercengkrama dengan rekannya.
Usai pesanan beres, Mpok Neneng berteriak "Kak, pesanannya sudah siap ya saya kerek," teriaknya.
Lantas, para pembeli yang sedang menunggu bersiap menunggu kerekan ember dari Mpok Neneng. Tiba di tangan pembeli, pesanan makanan pun diambil dan pembeli menaruh uang untuk membayar.
Neneng tak hanya sendiri, adiknya Ita (38) turut serta membantu sang kakak membuat pesanan para pelanggan. (m27)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Warung-Kerek-Mpok-Neneng-di-Jalan-Poncol-1-Mampang-Prapatan.jpg)