Tawuran Pelajar Terjadi Lagi di Jalan Cakung Cilincing, Pelakunya Pernah Ditangkap Warga

WARTAKOTALIVE.COM, CILINCING - Iman (51) warga Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara merasa resah dengan keonaran yang dibuat para pelajar di sekitar lingkungannya.

Pasalnya, Jalan Cakung Cilincing yang berbeda persis di depan lingkungan tempat tinggalnya sering dijadikan arena tawuran pelajar.

Padahal, warga setempat sempat marah dan menangkapi para pelajar yang terlibat tawuran beberapa waktu lalu.

"Kalau dulu-dulu antisipasi kadang-kadang ditangkap, ditaruh di kantor rw orang tuanya suruh ambil," kata Iman di kediamannya.

Namun seperti tak ada kapoknya, tawuran antar pelajar kembali terjadi di Jalan Cakung Cilincing pada Jumat (27/8/2022) kemarin.

Baca juga: Polisi Tangkap Belasan Pemuda Bawa Celurit saat Nongkrong di Waduk Pluit, Diduga Mau Tawuran

Rekaman video amatir warga memperhatikan, dua kelompok pelajar masih mengenakan seragam sekolah berwarna putih saling kejar-kejaran. 

Bahkan, mereka menggunakan senjata tajam berupa celurit dan parang untuk menyerang lawannya.

Tanpa memperdulikan lalu-lalang truk-truk trailer dan pengendara sepeda motor yang melintas, dua kelompok pelajar tersebut terus saling serang.

Amin pun merasa terganggu dengan keonaran yang dibuat para pelajar itu karena dianggap membahayakan warga setempat.

"Ya rese juga sih, jadi ngeri lihatnya. Kasihan sama orang tuanya, anak sekolah pas jam pulang malah dia enggak pulang, tawuran," kata Amin di lokasi, Sabtu (27/8/2022).

Baca juga: Tewaskan Satu Pemuda, 5 Pelaku Aksi Tawuran Berdarah di Kota Bekasi Ditetapkan Tersangka

"Ya, ngeri liatnya pake batu pake apa kena motor, kena mobil. Jadi warga naruh mobil di sini kan ngeri," sambungnya.

Amin melihat, para pelajar yang terlibat tawuran menyerang lawannya dengan menggunakan senjata tajam berupa celurit panjang.

Selain itu, mereka juga tak segan-segan melempari lawannya dengan batu-batu jalanan tak jarang mengenai kendaraan warga.

"Kemarin kelihatannya pake, celurit yang panjang. Ya, ngeri liatnya pake batu pake apa kena motor, kena mobil. Jadi warga naruh mobil di sini kan ngeri," pungkasnya. (m38)