Menelisik Kelenteng Hian Thian Siang Tee yang Berdiri Sejak 80-an
Kelenteng Hian Thian Siang Tee yang berada di sudut Pasar Palmerah, Jakarta Pusat sudah berdiri kokoh mulai tahun 80-an.
Penulis: Indri Fahra Febrina | Editor: Junianto Hamonangan
Jika tempat doa para dewa biasanya terdapat patung dengan berbagai bentuk, di petilasan ini Alih-alih seperti tempat berdoa untuk dewa, di petilasan ini terdapat keris yang dibalut kain hitam.
Christian mengatakan, beberapa umat muslim berkunjung ke kelenteng Hian Thian Siang Tee untuk mendoakan Surya Kencana dan Imam Sujono Djilosu.
"Nanti ada orang yang tahlilan pas mau maulid nabi. Kalau bulan puasa juga ada yang datang baca doa-doa gitu," imbuhnya.
Sesuai dengan kekuatan Dewa Hian Thian Siang Tee, pengunjung bisa meminta petunjuk pengobatan dan nasib kepada sang dewa.
Terdapat 116 resep obat dan 51 arti nasib yang bisa pengunjung temukan di Kelenteng Hian Thian Siang Tee. Christian menuturkan, pengurus terdahulu merupakan ahli Feng shui yang memberikan arti dari petunjuk nasib dan resep obat.
Baca juga: Pengurus Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio Gelar Wisata Religi bagi Semua Agama saat Libur Lebaran
Nantinya, pengunjung berdoa sembari memegang seikat lidi. Kemudian, nomor lidi yang jatuh akan dicocokkan dengan resep obat atau arti nasib.
"Misalnya kamu sakit atau minta obat, kami pakai chiamsi untuk berdoa. Nah nanti satu chiamsi jatuh dan dicocokkan ke resepnya," imbuhnya.
"Misal nomor 51, nanti kita cari resep obat nomor yang sama dan dibeli di toko obat Cina," sambungnya.
Menelisik Kelenteng Hian Thian Siang Tee lebih dalam, terdapat rumah berdoa umat Buddha di lantai kedua. Hal tersebut terjadi karena kelenteng ini menjadi bagian dari agama Tridharma, yaitu Buddha, Tao, dan Konghucu.
"Kelenteng ini bisa dikunjungi semua orang, tidak hanya orang Konghucu saja. Orang pribumi juga bisa datang ke sini. Pengurusnya saja ada beragama Islam dan Katolik," tukasnya. (M35)