Kekerasan Seksual Anak
Arist Merdeka Sirait Emosi di Podcast Deddy Corbuzier, Kecam Kak Seto yang Bela Julianto Eka Putra
Sebab kata Arist, Kak Seto hadir karena diminta tim kuasa hukum terdakwa kasus pelecehan seksual anak Julianto Eka Putra.
Penulis: Budi Sam Law Malau | Editor: Budi Sam Law Malau
Kemudian Deddy menyela bahwa Arist tampak emosional dengan Kak Seto menjadi saksi meringankan terdakwa JEP.
"Pak Arist di sini sangat emosi ya, dengan Kak Seto...," kata Deddy.
Baca juga: Sosok Predator Seksual Julianto Eka Putra, Motivator yang Sukses Kecoh Deddy Corbuzier
Dan Arist merdeka mengakuinya. "Sangat, sangat. Karena saya tidak menduga itu. Itu memalukan bagi gerakan perlindungan anak di Indonesia. Bila perlu dicabut itu, predikat dia (Kak Seto) sebagai pembela anak Indonesia. Karena predator kejahatan seksual anak adalah kejahatan luar biasa, extra ordinary crime," kata Arist.
Arist mengaku sangat yakin kekerasan seksual yang diungkapkan korban benar-benar terjadi dilakukan JEP sejak 2008 terhadap para siswa di sekolah Selamat Pagi Indonesia yang didirikan JEP.
"Saya yakini semua dokumen dan kesaksian saksi pelapor. Saya tidak akan mundur kecuali dunia ini runtuh, Bung Ded," kata Arist tegas.

Karenanya Arist berkomitmen akan mengawal kasus ini sampai akhir. Sekalipun nanti putusan hakim tidak memuaskan, Arist akan menempuh upaya hukum selanjutnya untuk membuktikan pelaku benar-benar bersalah.
"Karena apa, saya harus menunjukkan ke seluruh anak Indonesia, tidak ada toleransi dan kata damai untuk kejahatan seksual anak, apalagi itu dibela oleh orang yang selalu mengatakan dirinya adalah pembela anak. Apapun resikonya akan saya hadapi, kecuali sekali lagi dunia ini runtuh, maka saya menyerah," kata Arist berapi-api.
Menurut Arist sejak lama ia sudah menyerahkan dirinya untuk membela anak-anak Indonesia yang menjadi korban kekerasan apapun.
"Karena anak Bung Deddy adalah anak saya juga, bukan karena kenal. Tapi seluruh anak Indonesia harus diselamatkan untuk kejahatan semacam ini," kata Arist.
Arist menyebutkan masa depan anak adalah masa depan sebuah bangsa.
Baca juga: VIDEO: Julianto Eka Putra Sang Motivator, Pelaku Pelecehan Seksual Akhirnya Ditangkap
"Saya sudah lansia, apa yang mau saya kejar? Gak ada. Kunci ke sorga ada di tangan anak-anak itu," ujar Arist menjelaskan alasannya tetap kukuh dalam membela anak-anak yang mengalami kekerasan seksual.
Sementara itu menanggapi hal tersebut, Kak Seto menegaskan bahwa dirinya bukan menjadi saksi yang meringankan terdakwa Julianto Eka Putra.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) itu menyatakan tidak mungkin mengorbankan pengabdiannya selama puluhan tahun untuk anak-anak Indonesia dengan membela pelaku kejahatan seksual.
Menurut Kak Seto, kehadiran dirinya di hadapan majelis hakim dengan kapasitas sebagai saksi ahli.
“Sama sekali tidak benar saya membela predator. Saya tidak mungkin mempertaruhkan 52 tahun pengabdian saya di dunia anak. Mungkin itu salah paham atau mungkin sengaja di-blow up untuk apa, saya nggak tahu itu,” kata Kak Seto, Selasa (12/7/2022).