Berita Depok
Modus Guru Ngaji di Depok Cabuli Belasan Santriwati, Dibekap di Ruangan Kosong hingga Kamar Mandi
Zulpan mengatakan, untuk saat ini Tim Subdit Renakta Polda Metro Jaya sedang mendatangi para korban lainnya guna dimintai keterangan.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Feryanto Hadi
Diduga si ustaz melecehkan para santri itu saat kegiatan pondok pesantren libur.
Tak hanya itu, satu hari sebelum pulang ke rumah, ada beberapa korban yang dirudapaksa oleh empat orangtua asuh yang biasa disapa ustaz dan satu lelaki lainnya kakak kelas.
"Dan jadi setiap malam mereka datang ke kamar itu dan dibekap terus dilakukan itu (pelecehan), ada yang di kamar mandi dan ada yang di ruangan kosong," kata Mega.
Aktivitas ponpes diliburkan
Sebelumnya, Polres Metro Depok mendatangi Pondok Pesantren Riyadhul Jannah di Jalan Dedet, Kelurahan Beji Timur, Kecamatan Beji, Depok, Jawa Barat, Kamis (30/6/2022) pagi.
Dari pantauan lokasi, aparat kepolisian sedang melakukan komunikasi dengan pemilik Pondok Pesantren.
Hal ini menyusul adanya kasus dugaan pencabulan 11 santriwati yang masih berusia sembilan sampai 11 tahun.
Baca juga: Terpukau Janji Diberi Pajero hingga Sawah, Gadis Lulus SMP Usir Ayahnya saat Dinikahi Kadus 50 Tahun
Robin salah satu pengurus Ponpes mengatakan, pihaknya belum bisa membuka komunikasi dengan awak media.
Sebab, saat ini pemilik dan pengurus Ponpes Istana Yatim Riyadhul Jannah sedang berkomunikasi masalah pencabulan dengan aparat kepolisian.
"Saya juga enggak tahu kebenarannya seperti apa, saya juga kan tinggal di sini," ujarnya.
Menurutnya, jika pihaknya sudah berkomunikasi dengan aparat kepolisian, maka baru bisa memberikan keterangan.
Sehingga, Robin meminta kepada awak media untuk menunggu sampai pihak ponpes mau membuka suara terkait pencabulan anak di bawah umur.
"Nanti tunggu saja ya, masih komunikasi masalah itu," ucap pria berkaos abu-abu.
Sebelumnya, Penyidik Polda Metro Jaya melakukan pemeriksaan kepada tiga korban pencabulan santriwati Pondok Pesantren Depok, Jawa Barat, Rabu (29/6/2022).
Kuasa hukum korban, Megawati mengatakan, ada sekitar 10 pertanyaan yang diajukan kepada masing-masing kliennya.