Pencabulan
Sudah Setahun, Belasan Santriwati Remaja di Ponpes di Depok Dicabuli 4 Ustaz dan Kakak Kelas
Selama setahun Belasan santriwati remaja di pondok pesantren (ponpes) di kawasan Depok, menjadi korban pencabulan 4 ustaz dan seorang kakak kelas
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Budi Sam Law Malau
Meski begitu, ia belum memiliki bukti fisik dalam perkara ini.
Tapi kata Megawati, ia sudah merekam semua pengakuan dari para korban pencabulan.
"Beberapa korban bilang sakit buang air kecil dan beberapa bilang masih bengkak organ intimnya," ucap Mega.
Seperti diketahui belasan santriwati remaja di pondok pesantren (ponpes) di kawasan Beji Timur, Kota Depok, menjadi korban pencabulan 4 ustaz dan seorang kakak kelas.
Dari belasan korban, hanya lima orang santriwati yang berani speak up atau bicara ke orangtuanya.
Para korban langsung membuat laporan ke Polda Metro Jaya didampingi keluarga.
Setelah membuat laporan, tiga orang santriwati berinisial A, T dan R langsung dimintai keterangan oleh penyidik Polda Metro Jaya.
Sedangkan dua orang lainnya belum dilakukan pemeriksaan karena tempat tinggalnya ada di Bandung dan dalam kondisi sakit serta trauma.
Baca juga: Polisi Bakal Dalami Keterlibatan Pihak yang Membantu Tersangka Pencabulan Anak Saat Melarikan Diri
Kuasa hukum para korban, Megawati mengatakan, setelah ia mendengar pengakuan dari para korban, sangat jelas ditemukan unsur pidana dari perbuatan bejat para pelaku.
Karenanya kemudian ia mengajak korban untuk membuat laporan ke Polda Metro dan langsung dilakukan visum di rumah sakit bersama penyidik.
"Tapi sampai hari ini hasil visumnya belum keluar. Jadi kita juga menunggu hasil visum. Menurut kami karena anak itu sudah cidera dari dalamnya (vagina) udah ada luka," tegasnya Rabu (29/6/2022).
Sebelum mengambil langkah hukum, kata Megawati, para korban sudah sempat melaporkan kejadian ini ke pihak pondok pesantren.
Namun para santriwati itu justru mendapat jawaban bahwa seolah-olah hal itu biasa dan sudah sering terjadi.