Jokowi
Menempuh 11 Jam Perjalanan, Jokowi dan Iriana Tiba di Kyiv Ukraina dengan Selamat
Pada Rabu (29/6/2022) Jokowi dan Iriana serta rombongan tiba dengan selamat di Kyiv, Ukraina setelah menempuh 11 jam perjalanan darat
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Setelah menempuh 11 jam perjalanan menggunakan Kereta Luar Biasa, Presiden Jokowi dan Iriana serta rombongan tiba di Kyiv, Ukraina.
Foto Jokowi yang turun dari kereta di Kyiv, Ukraina dibagikan akun twitter @setkabgoid pada Rabu (28/6/2022).
Pada foto yang dibagikan, terlihat Jokowi sudah berada di sebuah stasiun di Kyiv, Ukraina.
Kemudian, ia membantu Iriana yang juga hendak turun dari kereta di Kyiv, Ukraina.
Sejumlah petugas bersenjata laras panjang berjaga di sekitarnya.
Rombongan Jokowi terlihat dijemput oleh pejabat Ukraina yang menunggu di depan kereta.
Dikutip dari Setkab.go.id, Jokowi dan rombongan menempuh perjalanan 11 jam menggunakan Kereta Luar Biasa (KLB).
Jokowi dan rombongan tiba di Peron 1 Stasiun Central Kyiv, Ukraina, Rabu, 29 Juni 2022 sekitar pukul 08.50 waktu setempat.
Setelah pintu gerbong kereta terbuka, Jokowi dan Iriana disambut oleh Deputi Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Senik, Kepala Komisi Hubungan Antar Pemerintah Ukraina-Indonesia Taras Kachka, dan pejabat KBRI Kyiv.
Rencananya Jokowi akan berada di Ukraina untuk melakukan sejumlah kegiatan.
Kegiatan akan diawali dengan mengunjungi puing-puing kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin.
Jokowi dan Iriana juga diagendakan berkunjung ke Pusat Ilmiah dan Bedah Endokrin, Transplantasi Organ dan Jaringan Endokrin Ukraina di Kota Kyiv.
Pada siang harinya, Presiden Jokowi akan ke Istana Maryinsky untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
Sore harinya, Jokowi dan Iriana beserta rombongan terbatas akan kembali ke Stasiun Central Kyiv untuk kemudian bertolak menuju ke Stasiun Przemysl di Polandia dengan menggunakan KLB.
Sebelumnya diberitakan Presiden Jokowi sudah memulai perjalanan darat menggunakan kereta ke Kyiv, Ukraina dari Polandia. Kereta tersebut disiapkan khusus oleh pemerintah Ukraina.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											