Sampah
Ariza Ajak Warga Jakarta Atasi Sampah Rumah Tangga Secara Bersama, karena tak Sanggup Sendirian
Wagub DKI Ahmad Riza Patria mengajak warga menhatasi sampah rumah tangga, karena tak bisa diatasi secara sendiri oleh Pemprov DKI.
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengungkap, sumber tertinggi sampah di Jakarta berasal dari rumah tangga.
Hal itu dikatakan pria yang akrab disapa Ariza ini saat mewakili Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri peluncuran Program Conscious Living DKI Jakarta di The Terrace Senayan, Jakarta, Selasa (21/6/2022).
Baca juga: Meriahkan HUT Bhayangkara, Polsek Palmerah Gelar Vaksinasi Covid dan Bagikan Minyak Goreng Dua Liter
Kegiatan itu diadakan sekaligus dalam rangka memeriahkan Jakarta Hajatan atau HUT Kota Jakarta ke-495.
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta mendukung Program Daur Ulang Sampah Plastik yang dipelopori P&G Indonesia bersama Octopus.
“Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), sumber tertinggi sampah di Ibu kota sebanyak 37,33 persen dari rumah tangga,” ucapnya.
“Sampah plastik memang sulit ditangani, harus diurai melalui mekanisme,” imbuh Ariza.
Dalam kesempatan itu, Ariza juga mengapresiasi langkah P&G Indonesia bersama Octopus yang mempelopori program daur ulang sampah plastik.
Seperti diketahui bersama sampah adalah masalah terbesar di seluruh dunia, dan harus dihadapi dengan bijaksana.
Baca juga: Dijadikan Tersangka oleh KPK, Mardani Maming: Hari Ini Giliran Saya Dikriminalisasi
“Kita harus menghadapinya, agar masalah sampah ini dapat tertangani dengan baik,” ujarnya.
“Kami ingin lingkungan kita indah, bersih dan rapi. Di Jakarta sampah sudah mencapai 7.500 ton per hari,” imbuhnya.
“Kita punya TPST Bantargebang, sekarang kami sudah memiliki (membangun) tiga ITF,” jelas Ariza.
Menurut Ariza, program daur ulang sampah plastik ini merupakan bentuk konkret kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Jakarta Hajatan.
P&G sebagai perusahaan terkenal menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan di DKI Jakarta.
“Inilah langkah perusahaan yang patut dicontoh. Tidak hanya produk, tetapi juga menunjukkan kepedulian kepada lingkungan,” ucap mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.
Baca juga: Ketua DPP Gerindra Sebut Prabowo Berjiwa Muda Bisa Rangkul Pemilih Milenial
Sementara itu Presiden Direktur P&G, LV Vaidyanathan mengatakan, program tersebut kali pertama diadakan di Bandung, Jawa Barat.
P&G melakukan ekspansi ke Jakarta dengan harapan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar.
Dalam program itu, pihaknya mengajak 30.000 ribu masyarakat Jakarta untuk turut melestarikan lingkungan.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan (sustainability) sangat penting. Kami mulai program ini tahun lalu di Bandung,” katanya.
Baca juga: Untuk Meriahkan HUT Jakarta ke-495 Tahun, Pemprov DKI Gelar Pementasan Ondel-ondel di 8 Ruang Publik
Dia mengatakan, P&G bersama Octopus akan melibatkan berbagai pihak melalui Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta dalam memilah dan mengelola sampah plastik.
Upaya pentingnya adalah mendorong masyarakat untuk aktif dalam program peduli sampah.
“Ibu rumah tangga, ojek online, hingga para penyandang disabilitas akan dilibatkan agar juga mendapat penghasilan tambahan,” ujarnya.
Dilansir dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) total sampah nasional pada tahun 2021 mencapai 68,5 juta ton.
Baca juga: Gerakan APU PTT Genap 20 Tahun, PPATK dan BNI Tanam 2.000 Pohon
Dari jumlah itu, sebanyak 17 persen, atau sekitar 11,6 juta ton didominasi oleh sampah plastik.
DKI Jakarta menduduki peringkat penyumbang sampah ke-3 dengan berkontribusi sebesar 2,59 juta ton sampah.
DLH Provinsi DKI Jakarta menyebutkan, Jakarta memproduksi 7.500 ton sampah per hari.
Penyebab utamanya adalah gaya hidup praktis masyarakat yang kerap mengkonsumsi produk berbahan dasar plastik sekali pakai.
Oleh karena itu, diperlukan langkah konkret dari para pelaku usaha dan konsumen untuk menanggulangi permasalahan tersebut dimulai dari menekan angka penggunaan plastik.
Kemudian mereka juga dapat mengurangi penggunaan produk sekali pakai, hingga berkontribusi untuk mendaur ulang sampah agar mampu memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat.
