Wabah PMK

Bikin Ngeri, Sapi di Kota Bogor Banyak yang Tertular Wabah PMK, dari Tujuh Menjadi 40 Ekor

Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) harus segera diatasi, mengingat makin menyebar seperti di Kota Bogor, yang semula tujuh ekor kini menjadi 40 ekor.

Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Valentino Verry
warta kota/cahya nugraha
Kepala DKPP Kota Bogor, Anas S Rasmana, mengatakan pihaknya tengah berupaya keras mengatasi wabah PMK. 

“Vaksin PMK sekali lagi kami bersyukur bahwa sudah ada vaksin PMK pertama,” kata Ariza di Balai Kota DKI, Rabu (15/6/2022).

Wabah PMK melanda Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, hal ini membuat pasar hewan itu ditutup selama 14 hari.
Wabah PMK melanda Pasar Hewan Jonggol, Kabupaten Bogor, hal ini membuat pasar hewan itu ditutup selama 14 hari. (Warta Kota/Hironimus Rama)

Ariza memastikan, kebutuhan hewan kurban saat Hari Raya Iduladha juga dalam keadaan aman, meski di berbagai daerah terdapat wabah PMK.

Selain itu, harga hewan kurban dijamin terjangkau demi menjaga daya beli masyarakat.

“Jadi itu sudah melalui sebuah proses agar distribusi pemasokannya sesuai ketentuan, dan harus dikarantina terlebih dahulu,” ucap mantan anggota DPR RI Fraksi Gerindra ini.

Seperti diketahui, vaksin hewan ternak khusus penyakit mulut dan kuku (PMK) telah tiba di Tanah Air, Minggu (12/6/2022).

Vaksin yang spesifik (homolog) dengan kasus yang terjadi di Indonesia ini dikirim langsung dari Prancis melalui Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang.

“Tentu ini hal yang sangat menggembirakan bagi kami, karena upaya yang kita siapkan berjalan sesuai jadwal,” ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri yang dikutip dari Kompas.com.

“Sesuai janji Kami vaksin akan tiba di minggu kedua Juni 2022,” imbuhnya.

Terkait jumlah vaksin PMK yang datang, Kuntoro menyebutkan tahap pertama masuk karena keterbatasan cargo pesawat, baru sejumlah 10.000 dosis vaksin.

Selanjutnya, Kuntoro menambahkan secara keseluruhan vaksin akan tiba kembali dalam tiga hari ke depan, dengan total 800.000 dosis.

Nantinya, vaksin akan didistribusikan sesuai kebutuhan daerah dengan memperhatikan peta sebaran penyakit yang terjadi saat ini.

Adapun skema penggunaan vaksin PMK ini, nantinya disuntikkan pada hewan sehat yang belum terkena PMK, namun berada di wilayah zona merah atau tertular.

“Jadi nanti secara bertahap akan disuntikkan pada hewan ternak di sumber pembibitan ternak, sapi perah milik Rakyat dan koperasi Susu, serta ternak sapi potong di daerah berisiko tinggi. Kita sudah susun prioritas vaksinasi berdasarkan faktor resikonya,” jelasnya.

Sebelumnya, Ariza memastikan daging sapi yang masuk ke ibu kota sudah diawasi dengan ketat sebagai pencegahan penyakit mulut dan kuku (PMK). 

“Itu menjadi perhatian ya, itu menjadi syarat yang diperhatikan,” ungkapnya. 

Sumber: Warta Kota
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved