Virus Corona
Omicron BA.4 dan BA.5 Lebih Cepat Menular dan Bisa Turunkan Imunitas, tapi Tak Bikin Sakit Parah
Subvarian tersebut diketahui memiliki tingkat kesakitan rendah pada pasien yang terkonfirmasi positif.
Masih Terkendali
Dr Syahril lantas menjelaskan alasan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 pasca-Lebaran.
Berkaca pada gelombang kasus sebelumnya, kenaikan terjadi pada hari ke-30 atau lebih setelah hari raya.
Ia juga menyebutkan, ditemukannya subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 di Indonesia, menjadi faktor penunjang kenaikan kasus.
Baca juga: Keberatan Penanganan Sengketa Pemilu 2024 Cuma Enam Hari, Ketua Bawaslu: Tidak Reasonable
"Subvarian ini menyebabkan kenaikan di negara-negara lain seperti Afrika Selatan, Portugal, dan Chile," ungkapnya.
Namun, kondisi pandemi di Indonesia masih tergolong terkendali.
Dirut RSPI Sulianti Suroso ini merinci beberapa indikator pandemi di Indonesia terkendali.
Baca juga: Megawati Minta Ganjar Disiplin Soal Pilpres 2024, Relawan Sepakat
Pertama, kasus meningkat, positivity rate masih relatif rendah di 1,15, sementara standar WHO positivity rate <5>
Kedua, transmisi Komunitas di Indonesia masih rendah di 1,03/100rb/minggu. Standar WHO Level 1 Transmisi Komunitas <20>
"Serta belum ada kenaikan perawatan RS maupun kematian," imbuhnya.
Baca juga: Menkes Bilang Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Sesuai Prediksi, Sebulan Setelah Lebaran
Ia pun berharap masyarakat tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa.
"Segera booster. Tetap pakai masker di dalam ruangan, kendaraan umum, kerumunan, dan bila merasa tidak enak badan," pesan dokter Syahril. (Rina Ayu)