Virus Corona

Empat Kasus Subvarian Omicron Ditemukan di Bali, Satu WNI Positif BA.4 dan Tiga WNA BA.5

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril SpP MPH mengatakan, keempat kasus tersebut ditemukan di Bali.

Twitter@KemenkesRI
Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akhirnya masuk Indonesia, empat orang sudah menjadi korbannya. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 akhirnya masuk Indonesia, empat orang sudah menjadi korbannya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr Mohammad Syahril SpP MPH mengatakan, keempat kasus tersebut ditemukan di Bali.

Rinciannya, satu warga Indonesia (WNI) positif BA.4, dan tiga warga negara asing (WNA) positif BA.5.

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik Lagi, Jokowi: Masih Terkendali, Pegangannya Positivity Rate

Ketiga WNA itu merupakan delegasi The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR).

"Saya sampaikan ada empat kasus subvarian Omicron yang baru, yaitu ada satu orang WNI terpapar BA.4, dan kemudian tiga orang WNA terpapar BA.5," ungkapnya dalam keterangan pers virtual, Jumat (10/6/2022).

Syahril merinci, satu WNI yang terinfeksi BA.4 merupakan laki-laki berusia 27 tahun.

Baca juga: Suhu Politik Biasanya Naik Saat Tahapan Pemilu Dimulai, Termasuk Hubugan KPU dengan Bawaslu

Kondisi klinisnya tidak bergejala dan sudah divaksin Covid-19 dua dosis.

Kemudian, tiga WNA dengan subvarian BA.5 semuanya laki-laki, merupakan pelaku perjalanan luar negeri (PPLN).

"Dari kondisi ini tiga orang itu tidak bergejala. Hanya satu orang yang bergejala ringan dengan sakit tenggorokan dan badan pegal."

Baca juga: Sekjen PKS: Kalau Enggak Punya Mental Pemenang, Enggak Usah Berkoalisi dengan Kami

"Mereka rata-rata sudah divaksin, bahkan sudah ada yang empat kali divaksin," ungkap Dirut RSPP Sulianti Suroso ini.

WNA pertama berusia 45 tahun, merupakan delegasi The Global Platform Disaster Risk Reduction (GPDRR).

"Pasien kedua ini tidak bergejala dan sudah vaksin tiga kali (J&J)," beber Syahril.

Baca juga: Mulai Sore Nanti Korps Brimob Polri Bakal Dipimpin Jenderal Bintang Tiga

Kemudian, WNA kedua berusia 57 tahun, kondisi klinisnya bergejala ringan, yakni sakit tenggorokan dan bedan pegal-pegal. Ia juga menjadi bagian delegasi GPDRR.

"Pasien ketiga ini bahkan sudah divaksin sebanyak empat kali (Pfizer)," imbuhnya.

WNA pasien keempat laki-laki berusia 34 tahun, dan juga delegasi GPDRR. Hasil PCR positif namun tidak menunjukan gejala.

Baca juga: Ingin Dirikan Klub Sepak Bola Nusantara United, Prabowo: Indonesia Harus Masuk Piala Dunia!

Ia sudah divaksin tiga kali, dua kali dengan AstraZeneca, dan satu kali dengan J&J.

Kemenkes menyatakan, keempat kasus tersebut dilaporkan pada 6 Juni 2022.

Setelah melalui pemeriksaan Whole Genome Sequencing atau WGS, maka hasilnya pada 9 Juni menyatakan, satu orang positif BA.4 dan tiga orang positif BA.5.

Baca juga: Kemungkinan Bakal Usung Anies Baswedan di Pilpres 2024 Bikin Taufik Tertarik Hijrah ke Nasdem

Berdasarkan data interim subvarian BA.4 dan BA.5 di tingkat global, transmisi BA.4 dan BA.5 memiliki kemungkinan menyebar lebih ceoat daripada subvarian Omicron sebelumnya, yakni BA.1 dan BA.2.

Namun, belum disampaikan menyebabkan keparahan yang lebih tinggi dibandingkan subvarian sebelumnya.

"Jadi transmisinya lebih cepat, tapi tingkat keparahanya lebih rendah dari yang sebelumnya," tutur Syahril.

Baca juga: Pantun Sekjen PKS Kenang Pilpres 2019: Lelah Diriku Berkorban, Betapa Tega Kau Tinggalkan

Namun, subvarian ini membuat kemampuan terapi antibodi monoklonal menurun.

"Kemungkinan dia bisa menghindar atau lolos dari kekebalan yang sudah ada pada seseorang, baik dari vaksinasi atau kekebalan alamiah," jelasnya. (Rina Ayu)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved