Pilpres 2024

Trimedya Panjaitan: Ganjar Tidak Menghargai Megawati, Sudah Kemlinthi Dia

Dia pun menyarankan Ganjar agar fokus pada penyelesaian konflik di Wadas, kemudian banjir rob, serta penyelesaian kemiskinan di Jateng.

istimewa
Anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan, mengkritik sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang ia nilai getol ingin maju di Pilpres 2024. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Anggota DPR Fraksi PDIP Trimedya Panjaitan, mengkritik sikap Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang ia nilai getol ingin maju di Pilpres 2024.

Trimedya lantas mempertanyakan kinerja Ganjar selama menjabat Gubernur Jateng.

“Ganjar apa kinerjanya delapan tahun jadi gubernur?"

Baca juga: Ketua KPK: Korupsi Sangat Bertentangan dengan Setiap Butir Pancasila

"Selain main di medsos apa kinerjanya?"

"Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR, kemudian sebagai gubernur," kata Trimedya kepada wartawan, Kamis (2/6/2022).

Dia pun menyarankan Ganjar agar fokus pada penyelesaian konflik di Wadas, kemudian banjir rob, serta penyelesaian kemiskinan di Jateng.

Baca juga: Muhaimin Iskandar: Kalau Capres yang Diusung Koalisi Indonesia Bersatu Bukan Saya, Ya Enggak Gabung

Bagi legislator Komisi III DPR itu, langkah Ganjar yang bermanuver untuk mencapreskan diri pada 2024, sudah kelewat batas.

“Kalau kata orang Jawa, kemlinthi ya, sudah kemlinthi dia."

"Harusnya sabar dulu dia, jalankan tugasnya sebagai Gubernur Jateng."

Baca juga: Megawati: Dulu Setiap Senin Ada Upacara Bendera, Sekarang Dibiarin Saja, Kalau Dirobek Musuh Piye?

"Dia berinteraksi dengan kawan-kawan stuktur di sana, DPD, DPC, DPRD provinsi, DPRD kabupaten/kota, itu baru,” papar Trimedya.

Trimedya melihat langkah Ganjar terlalu ketara menampilkan syahwat politik, hal itu tampak dari safarinya ke berbagai wilayah di Indonesia belakangan ini.

Dia masih ingat bagaimana Ganjar aktif keliling Indonesia mulai dari Sumut hingga Makassar.

Baca juga: Bercita-cita Dirikan Negara Islam, Mahasiswa di Malang Sebar Propaganda ISIS di Media Sosial

“Ini kan kelihatan main semua, ke mana-mana semua jalan, ke Medan, ke Makassar."

"Ya kita ketawa-ketawa saja, pada saat PON Papua ada yang teriak Ganjar...Ganjar..."

"Siapa orang Papua yang tahu Ganjar? Kelihatan bener by design (sudah diatur), apalagi orang yang mengerti politik,” ungkap legislator dapil Sumut II ini.

Baca juga: AKBP Raden Brotoseno Dijatuhi Sanksi Demosi Sebelum Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Trimedya menekankan, seharusnya Ganjar sebagai salah satu kader yang tergolong lama, paham karakter PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri.

“Dan bagi saya sebagai kader PDI Perjuangan, Ganjar tidak menghargai Ibu (Megawati),” paparnya.

Sebut Puan Maharani Tipe Pemimpin Apa Adanya

Legislator PDIP Trimedya Panjaitan menilai Ketua DPR Puan Maharani adalah sosok pemimpin apa adanya, dan tak suka berpura-pura di ruang publik.

“Mbak Puan bukan tipe pemimpin yang suka berpura-pura, yang memoles dirinya seakan-akan populis, seakan-akan berpihak kepada rakyat."

"Tapi Mbak Puan mencoba menjadi pemimpin, ya begitulah dia apa adanya."

Baca juga: Tak Pecat AKBP Raden Brotoseno Dinilai Jadi Bukti Lemahnya Penegakan Hukum di Internal Polri

"Dia lahir sebagai cucu Bung Karno, anak Bu Mega, anak Pak Taufik, kemudian jadi politisi di tingkat nasional, ya dia enggak perlu kepura-puraan,” kata Trimedya kepada wartawan, Rabu (1/6/2022).

Karena itulah, menurut Trimedya, mencari pemimpin haruslah yang apa adanya, bukan yang memermak dirinya seolah-olah paling berpihak kepada rakyat.

Anggota Komisi III DPR itu lalu menyinggung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang hanya memoles diri demi opini publik.

Baca juga: Jokowi: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Ketika Bangsa Indonesia Hadapi Tantangan dan Ujian

“Jatuh dari sepeda, akting ada hari kanker botak, bukan yang begitu-begitu."

"Coba apa gunanya Ganjar botak, tunjukkan empati? Kan enggak juga."

"Kenapa dia enggak botak ketika Indonesia kalah di semifinal SEA Games?" Kritik legislator dapil Sumut II ini.

Baca juga: Bambang Pacul: Ada Indikasi Kuat Jokowi dan Megawati Mau Dijauhkan, Ini Pengulangan

Sementara, Trimedya menilai rekam jejak Puan sangatlah jelas sejak menjabat Ketua Fraksi PDIP di era oposisi SBY pada 2009-2014, dan Ganjar saat itu sebagai anggota fraksi.

“Mbak Puan kinerjanya dari mulai ketua fraksi, kemudian dia bisa mengorganisir PDI Perjuangan sebagai partai oposisi, kita bisa diperhitungkan."

"Lihat saja kami dulu banyak atraksi yang kita lakukan, beda dengan yang oposisi sekarang, enggak jelas,” beber Trimedya.

Baca juga: Bandingkan Cara KPK Buru Harun Masiku dan Nazaruddin, Boyamin Saiman: Kemampuan Dipacu Kemauan

Trimedya juga menilai saat menjadi Menko PMK pada 2014-2019, Puan berhasil mengorganisir tujuh kementerian, yang seluruhnya berkinerja baik dan relatif berhasil.

“Semuanya, baik penyerapan anggarannya, semuanya baik, kinerjanya juga baik."

"Kemudian dia relatif berhasil membuat tagline revolusi mental membumi, dan itu kan sempat menjadi ikon kita ya, revolusi mental itu kan yang digaungkan juga oleh Pak Jokowi,” papar Wakil Ketua MKD DPR ini.

Baca juga: Boyamin Bandingkan Perburuan Harun Masiku dan Nazaruddin, KPK: Tantangan dan Kompleksitasnya Beda

Di DPR, Trimedya juga menganggap Puan berhasil memimpin DPR di tengah konstelasi politik yang tinggi, apalagi para pimpinan DPR adalah kader terbaik parpol di Senayan.

“Pimpinan DPR ini kan jagoan-jagoan semua, ada Azis, Dasco, Muhaimin, Rachmat Gobel, itu kan jagoan-jagoan semua."

"Dia juga bisa memimpin pemilihan pimpinan komisi dan AKD mulus semuanya, itu jelas ukuran-ukuran kinerja, itu yang harus kita sampaikan ke masyarakat,” terang Trimedya. (Reza Deni)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved