Minyak Goreng Curah
Kombes Susatyo akan Dalami Penyebab Pedagang Masih Nekat Menjual Minyak Goreng Curah di Atas HET
Sidak yang dilakukan Satgas Minyak Goreng berdampak positif, karena sebagian pedagang jadi menurunkan harga jualnya sesuai HET.
Penulis: Cahya Nugraha | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BOGOR - Dampak kunjungan KSAD TNI, Jenderal Dudung Abdurachman ke Pasar Anyar, Kota Bogor, Senin (30/5/2022), berlanjut.
Setelah adanya temuan, Satgas Pengendalian Minyak Goreng Menyusun strategi untuk mengamanjan harga komoditas itu.
Baca juga: Jenderal Dudung Abdurachman Tinjau Pedagang yang Berani Menjual Minyak Goreng Curah di Atas HET
Sebab, masih ada pedagang yang berani menjual di atas harga eceran tertinggi (HET), meski itu sedikit.
"Nantinya akan kita dalami lagi faktor yang menyebabkan penjual masih di atas HET, namun secara umum untuk harga minyak di wilayah Bogor sendiri Ini sudah stabil," ucap Kepala Satgas Pengendalian Minyak Goreng, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro.
Susatyo menambahkan bahwa untuk penempelan stiker sendiri cukup efektif.
Sebab beberapa hari yang lalu ditemukan terdapat satu pasar yang stikernya merah semua.
Baca juga: Yayan Yuliana Evaluasi Pelaksanaan CFD di Jalan Ahmad Yani Kota Bekasi agar Lebih Efektif
"Selanjutnya, satgas melakukan pembinaan dan kita cari pokok permasalahannya dimana,” ujarnya.
“Apa mungkin ada di ongkos angkut atau kuli angkut atau sebagainya?" imbuh Susatyo.
Menurut Susatyo, pihaknya melakukan operasi selama empat hari sejak Kamis (26/5/2022).
Dari operasi itu ditemukan ada sekitar 48 kios, kini tersisa 10 kios yang menjual harga eceran tertinggi 10 persen.
Menurut Susatyo, hasil pemeriksaan terhadap para penjual minyak goreng curah, terungkap fakta alasan tingginya harga jual di tingkat pengecer.

Fakta tersebut dikarenakan harga beli di tingkat agen dan distributor yang tinggi.
Susatyo menyarankan agar ada batas harga jual mulai tingkat agen, hingga distributor minyak goreng curah.
Satgas juga melakukan pengecekan kepada 15 pengecer, 16 agen dan delapan depo.
Hasilnya, kata Susatyo, harga minyak goreng curah sudah mulai stabil di Kota Bogor.
Meski begitu Susatyo menerangkan masih ada pedagang yang menjual di atas HET.
Baca juga: Diklat Merdeka Belajar, Atang Trisnanto Ketua DPRD Kota Bogor Sebut Guru Teruslah Menginspirasi
Kini beberapa kios sudah menurunkan harga mulai Rp 500 hingga Rp 1.000 yang tentunya berpengaruh sekali kepada pembeli.
"Harapannya adalah agar cost tidak dibebankan kepada masyarakat atau pembeli. Jadi, selama 4 hari ini operasi Alhamdulillah berjalan dengan baik, " ungkap Susatyo.
KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurachman sebelumnya memberikan apresiasi kepada pedagang yang sudah menjual minyak goreng curah dengan harga sesuai HET.
"Saya sampaikan kepada seluruh jajaran TNI-POLRI untuk terus mencari agen-agen yang menjual minyak di atas HET,” ujarnya.
Baca juga: Wanda Hamidah Bersikap Kooperatif untuk Selesaikan Kasusnya dengan Daniel Patrick, Siap Berdamai?
“Saya tekankan untuk wilayah Jawa dan Bali agar melakukan sidak agar HET minyak terus kembali normal," imbuhnya.
"Pengendalian HET di wilayah Bogor, cukup efektif dan kreatif, sebab banyak penjual minyak yang tadinya memiliki stiker merah (menjual di atas HET) karena sudah sesuai HET, kita turunkan menjadi kuning ada juga yang hijau," tutup Dudung.