PMK Pada Hewan

Global Qurban dan ACT Kerahkan Dokter Antisipasi PMK pada Hewan Kurban

Secara intensif, tim dokter akan mengawasi kesehatan hewan yang berada di lumbung ternak wakaf (LTW).

Warta Kota/ Fitriyandi Al Fajri
Global Qurban bakal mendistribusikan hewan kurban ke 60 negara, termasuk Indonesia. Lembaga mengantar amanah kurban itu juga menggandeng ACT dalam mengerahkan dokter hewan untuk mengantisipasi penyakit mulut dan kuku (PMK). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Global Qurban dan Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengerahkan dokter hewan demi menjamin kesehatan hewan kurban terbebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Secara intensif, tim dokter akan mengawasi kesehatan hewan yang berada di lumbung ternak wakaf (LTW).

“Dengan upaya ini, Global Qurban-ACT berharap bisa terus menjamin terjaganya kualitas daging kurban yang akan disampaikan kepada saudara sesama yang paling membutuhkan dan juga sesuai dengan syariat Islam,” kata Presiden Global Qurban Mukhti pada Jumat (27/5/2022).

Menurutnya, kemunculan PMK yang menjangkiti hewan berkuku belah beberapa pekan lalu memang menghantui para peternak.

Apalagi sebentar lagi umat muslim, terutama di Indonesia akan melaksanakan ibadah haji atau Idul Adha.

“Penyakit mulut dan kuku tengah marak menjangkiti hewan berkuku genap/ belah seperti sapi, kambing, dan domba. Namun, musibah ini tak boleh menyurutkan semangat umat Islam untuk tetap berkurban,” ujar Mukhti.

Baca juga: Wabah PMK Landa Pasar Hewan Jonggol, Tutup 14 Hari Buntut dari Temuan 14 Ekor Sapi Terpapar PMK

Dia mengatakan, meski masih di tengah pandemi Covid-19, tapi kondisi Indonesia saat ini telah jauh lebih terkendali.

Pemerintah juga melonggarkan aturan pembatasan kegiatan masyarakat demi mendongkrak perekonomian di Tanah Air.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara Resah Terhadap PMK, Bikin Aturan Syarat Hewan Kurban

Bahkan umat muslim telah kembali melaksanakan salat berjamaah, mudik, ibadah umroh, bahkan juga liburan dan silaturahmi ke berbagai wilayah.

Ekonomi masyarakat pun perlahan membaik, terbukti dari data Kementerian Keuangan di kuartal pertama 2022 yang menunjukkan angka Produk Domestik Bruto (PDB) telah berada di atas rata-rata tahun 2019.

Baca juga: Sudin KPKP Jakarta Pusat Syaratkan untuk Hewan Kurban dari Luar Kota Harus Karantina 14 Hari

Dalam kondisi ekonomi serta kehidupan yang telah membaik ini, kata dia, umat Islam sudah sepatutnya menunjukkan rasa syukur.

Salah satu bentuk ungkapan rasa syukur adalah dengan mengorbankan harta melalui berkurban.

“Meski kebutuhan hidup kian meningkat, utamanya untuk keluarga seperti biaya sekolah dan bahkan liburan bersama anak-anak, sudah sepantasnya sebagai umat Islam yang beriman juga rela melaksanakan salah satu perintah Allah yang amat dianjurkan jika kita mampu, yaitu berkurban,” jelasnya.

Mukhti mengungkapkan, bersyukur dengan berkurban memiliki nilai keagamaan dan sosial yang amat tinggi.

Baca juga: Arif Rifai Waswas PMK pada Sapi Hancurkan Penjualan Hewan Kurban saat Iduladha

Pahala orang yang berkurban adalah baginya satu kebaikan dari setiap helai bulu hewan yang dikurbankan. 

Karena itu, dengan berkurban, khalayak bisa meningkatkan kualitas hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

Selain itu, secara sosial, berkurban dapat membahagiakan masyarakat prasejahtera yang tidak pernah menikmati daging karena harganya yang cukup mahal.

“Apalagi saat pandemi Covid-19 lalu, ekonomi mereka juga semakin terpuruk,” ucapnya.

Baca juga: Ahmad Rifai Beberkan Kronologi Dua Ekor Sapinya Terpapar PMK

Melihat penting dan manfaat ibadah kurban tersebut, Global Qurban-ACT mengusung tema Kuatkan Tekad, Kudu Qurban pada pelaksanaan ibadah kurban tahun ini.

Diharapkan kesadaran untuk berkurban betul-betul dimengerti oleh umat Islam. 

“Kudu Qurban bermakna sebagai bentuk syukur dan takwa kepada Allah SWT, juga Kudu Qurban sebagai ungkapan peduli terhadap kemanusiaan,” imbuhnya.

Baca juga: Ahmad Rifai Beberkan Kronologi Dua Ekor Sapinya Terpapar PMK

Dalam pelaksanaan kurban tahun 2021 lalu, Global Qurban mendistribusikan hewan kurban ke 37 negara dan 278 kabupaten/kota di 34 provinsi Indonesia.

Total hewan kurban mencapai 24.505 setara kambing yang terdiri dari 869 ekor sapi, 2.472 ekor kambing, dan 28 ekor unta.

“Penerima manfaat mencapai 1.907.164 jiwa dan melibatkan 23.071 relawan. Diharapkan kurban tahun ini meningkat dari tahun lalu, baik secara jumlah hewan, wilayah pendistribusian, dan penerima manfaatnya,” katanya.

Baca juga: Cegah Penyakit PMK Pada Hewan Ternak, Baznas Terapkan Pendampingan Ketat di Seluruh Balai Ternak

Tahun ini, Global Qurban tengah bersiap untuk mendistribusikan kurban ke 60 negara, terdiri dari 18 negara di Benua Asia,  7 negara Timur Tengah dan Syam, 28 negara di Benua Afrika, serta 7 negara di benua lainnya.

Selain itu, 385 kota/kabupaten di 34 provinsi Indonesia tak luput dari sasaran distribusi kurban tahun ini. (faf)

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved