Penyakit Mulut dan Kuku
Arif Rifai Waswas PMK pada Sapi Hancurkan Penjualan Hewan Kurban saat Iduladha
Saat ini peternak sapi sedang dirisaukan oleh penyakit mulut dan kuku (PMK), karena sangat mematikan dan menghancurkan penjualan jelang Iduladha.
Penulis: RafzanjaniSimanjorang | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGSEL - Arif Rifai, warga Pondok Cabe, Tangerang Selatan optimisti peternak sapi bisa melewati penyakit mulut dan kuku yang saat ini cepat menular di sapi.
Penyakit yang dikenal dengan nama PMK ini memang tidak berdampak pada manusia, namun berdampak besar pada kondisi tubuh sapi.
Baca juga: Banyak Pengangguran, Disdukcapil Kabupaten Tangerang Catat 30.000 Pendatang Baru yang Mencari Kerja
Jika terkena PMK, maka kaki, jeroan dan yang terkait mulut tidak bisa dikonsumsi.
Bagi pemilik sapi, hal ini akan merugikan sekali.
Selain harga yang bisa turun, PMK diyakini bisa membuat masyarakat khawatir.
Namun, Ahmad Rifai punya informasi bagus untuk sesama pemilik ternak sapi.
Baca juga: Ganjil Genap Jakarta, Jumat 20 Mei Berlaku untuk Pelat Genap Bisa Lewat 13 Jalan Ini
Dua ekor sapi milik Ahmad Rifai, sebelumnya terkena suspek positif PMK.
Melalui koordinasi dengan Pukeswan, dan pemberian obat serta mengontrol makanan sapi, dua ekor sapinya pun sembuh.
"Jadi saya berharap isu PMK jelang momen Idul Adha teratasi. Yang jelas, peternak tak perlu khawatir, PMK ini bisa ditanggulangi," ujarnya, Jumat (20/5/2022).
Menurutnya, jika ada penemuan gejala, peternak tak perlu ragu untuk melaporkan agar ditangani dengan baik.
Baca juga: Ahmad Sahroni Minta Rakyat Dukung Formula E demi Harumkan Indonesia, karena Bukan Event Politik
Selain itu, dengan pemberian makan yang bagus, kandang yang bersih, ia yakin PMK dapat diminimalisir pula.
"Saya yakinlah, pemerintah pasti mendukung peternak sapi lokal ini, dan PMK ini bisa teratasi," sambungnya.
Arif pun menceritakan sapinya bisa terpapar PMK, pada 6 Mei lalu, dua ekor sapi milik Ahmad Rifai dilaporkan terkena suspek positif PMK.
PMK merupakan penyakit mulut dan kuku pada sapi, dan tidak menular pada manusia.
Baca juga: Dayumin tak Puas Dapat Perak, Tetap Incar Emas demi Harumkan Indonesia di SEA Games
Ahmad merupakan pengurus kandang sapi lebak talas, Pondok Cabe, Tangerang Selatan yang bekerja sama dengan Puskeswan Kota Tangsel.