Komunitas
HaloPuan Gandeng 16 Ormas dan Komunitas Sosial di Jawa Barat Lawan Stunting dengan Daun Kelor
Gerakan Melawan Stunting ini memanfaatkan bubuk daun kelor sebagai alternatif asupan tambahan bagi balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.
"Apalagi, di sejumlah wilayah di Nusantara, kelor kerap dikait-kaitkan dengan nuansa magis dan mistik," sambung Dudi yang juga pemimpin pertanian kelor di Blora, Moringa Organik Indonesia (MOI) itu.
Kepada para pengurus ormas dan komunitas sosial, relawan HaloPuan, Mohamad Chotim, menjelaskan bahwa Gerakan Melawan Stunting tidak berhenti pada penyuluhan, tapi juga dilakukan monitoring selama satu hingga tiga bulan terhadap warga sasaran tertentu.
Model gerakan seperti ini, dia bilang, menghasilkan efek “getok tular”.
Di beberapa lokasi kegiatan, menurutnya, sejumlah kepala desa tertarik membudidayakan kelor di lahan-lahan warga untuk menurunkan angka prevalensi stunting.
Sejumlah pengurus ormas dan komunitas pun langsung menyambut ajakan kerja sama HaloPuan.
Di tempat acara workshop, mereka langsung menandatangani nota kesepahaman dengan HaloPuan untuk berkolaborasi dalam Gerakan Melawan Stunting.
“Kami merasa senang mendapat teman dengan keberadaan HaloPuan. HaloPuan telah membuka peluang untuk bersama-sama melenyapkan stunting dari bumi Indonesia," kata dr. Dwiwahju Dian dari Majelis Kesehatan Aisyiyah Jawa Barat.
Dwiwahju, yang juga dokter ahli kandungan ini, merasa terinspirasi dengan gagasan intervensi daun kelor.
“Ini tampaknya sesuatu yang sederhana karena daun kelor ada di sekitar kita tapi langkah sederhana ini ternyata memberi dampak besar bagi masyarakat," ujarnya.
Lembaga Kesehatan NU (LKNU) Jawa Barat menilai apa yang dilakukan HaloPuan dalam melawan stunting dengan intervensi daun kelor merupakan terobosan, sesuatu yang belum pernah ada.
LKNU Jawa Barat juga menyatakan ingin berkolaborasi dengan HaloPuan dalam memanfaatkan daun kelor untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Kami sangat siap bersinergi dengan HaloPuan di Jawa Barat,” ujar Ketua LKNU Jawa Barat, dr. Steven Saputro.