PMK
Pemkot Bekasi Resah Sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur Masuk, Keluarkan Aturan Pencegahan
Penyakit mulut dan kukuk (PMK) di daerah Jawa Tengah da Jawa Timur bikin resah masyarakat, karena khawatir sakit saat mengonsumsi daging.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kota Bekasi (DKPPP) meminta dan mengimbau seluruh masyarakat Kota Bekasi agar waspada terhadap wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak khususnya sapi.
Maka dari itu sebagai langkah, antisipasi penyebaran PMK meluas, DKPPP mengeluarkan Surat Edaran Tentang Kewaspadaan Terhadap Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku Nomor: 524.31/3225/DKPPP.
Baca juga: Aksi Bela Ustadz Abdul Somad hingga Ancam Usir Dubes Singapura dari Indonesia
Kepala DKPPP Kota Bekasi, Herbert S.W. Panjaitan mengatakan Kota Bekasi diklasifikasi sebagai wilayah yang terancam dapat tertular wabah PMK.
Karena sebagian besar kebutuhan produk ternak Kota Bekasi didatangkan dari wilayah-wilayah yang saat ini terkena wabah PMK.
"Bisa saja Kota Bekasi dapat ditemukan kasus PMK, karena ternak dan produk ternak yang dikirim ke Kota Bekasi banyak berasal dari daerah-daerah yang telah dinyatakan sebagai daerah wabah PMK, sehingga risikonya pun sangat tinggi," kata Herbert, Jumat (20/5/2022).
Dan jika, Kota Bekasi menjadi salah satu wilayah yang terdampak PMK, tentunya menurut Herbert akan berdampak pada kerugian kematian hewan ternak, hingga kerugian ekonomi.
Baca juga: Melihat Kondisi Pemain Timnas Indonesia U23, Shin Tae-yong Ragu Jelang Perebutan Medali Perunggu
Sebab tentunya akan berdampak pada perdagangan produk ternak, peternak, dan pedagang ternak, serta olahan hasil ternak/kuliner seperti perdagangan aqiqah dan kurban.
"Kerugian kematian ternak dengan morbiditas 90-100 persen bisa sewaktu-waktu terjadi, jika PMK telah tersebar di Kota Bekasi,” katanya.
“Belum lagi kerugian ekonomi dapat mencapai Rp 263 Miliar rupiah Pertahun dari kerugian akibat kematian ternak milik masyarakat," imbuhnya.
Baca juga: Polres Metro Bekasi Kota Cari Pasal Hukum Terkait Intimidasi Ormas pada Karang Taruna Perumnas 1
Tak hanya itu, kerugian pun dapat menghambat sektor perdagangan, seperti misalnya usaha aqiqah dan kurban di mana kerugiannya bisa ditaksir akan mencapai Rp 157 miliar per tahun.
Selain itu, juga dapat menghambat usaha kuliner dari hasil produk ternak,
Tak hanya itu, penularan PMK didapat dari kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, dan juga dapat menular melalui peralatan ternak yang sudah tercemar virus dari hewan yang terinfeksi.
Selain itu, bisa menular melalui inseminasi buatan kepada hewan dengan semen yang terkontaminasi.
Terlebih lagi penularan juga bisa didapat melalui konsumsi produk daging terinfeksi yang tidak diolah dengan benar (swill feeding).
Baca juga: Serem, Pria Bertato yang Tewas di Bekasi Minta Dihabisi agar Ilmu Kanuragannya Keluar
penyakit mulut dan kuku (PMK)
PMK sapi
Pemkot Bekasi
Kepala DKPPP Kota Bekasi Herbert SW Panjaitan
DNA Foundation Bantu Peternak Kecil Obati 500 Lebih Hewan Ternak Terpapar PMK di Kabupaten Garut |
![]() |
---|
Hewan Ternak di Tangsel Kembali Terpapar PMK, Akan Stop Total Kiriman dari Luar Daerah |
![]() |
---|
Bima Arya Larang Masyarakat Berinteraksi dengan Rusa di Istana Bogor untuk Hindari Penyebaran PMK |
![]() |
---|
DKP Kota Tangerang: Radius Penularan PMK Pada Hewan Ternak Bisa Sejauh 30 KM |
![]() |
---|
Politisi PKS Desak Presiden Jokowi Gunakan Anggaran Cadangan Bantu Peternak Atasi Wabah PMK |
![]() |
---|