PMK
Pemkot Bekasi Resah Sapi dari Jawa Tengah dan Jawa Timur Masuk, Keluarkan Aturan Pencegahan
Penyakit mulut dan kukuk (PMK) di daerah Jawa Tengah da Jawa Timur bikin resah masyarakat, karena khawatir sakit saat mengonsumsi daging.
Penulis: Joko Supriyanto | Editor: Valentino Verry
"PMK tidak membahayakan kesehatan manusia, jika olahan produk ternak untuk dikonsumsi telah diolah dan dimasak dengan benar,” ucapnya.
“Maka dari itu, agar seluruh masyarakat Kota Bekasi mengikuti imbauan dari kami, dan melaporkan jika ada temuan kasus PMK," ucapnya.
Persoalan PMK ini juga menarik perhatian Ketua DPR RI Puan Maharani.
Puan mengingatkan kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan permasalahan penyebaran PMK terhadap hewan ternak yang bermunculan di sejumlah daerah.
Baca juga: Dorong Ekonomi Sirkular Minimalisir Perubahan Iklim, Implementasi Harus Didukung Semua Stakeholder
“Kami berharap pemerintah serius untuk menangani PMK pada hewan ternak yang kini telah bermunculan di sejumlah daerah, termasuk wilayah sentra hewan ternak,” ucapnya.
Lebih lanjut, Puan mengatakan, apabila permasalahan PMK tidak segera diselesaikan, ia khawatir dapat berdampak terhadap rantai pasokan daging, terlebih saat menghadapi Idul Adha.
“Kita juga harus bisa memastikan stok hewan ternak untuk keperluan kurban pada hari raya Idul Adha tahun ini aman walaupun PMK tengah merebak. Peternak akan terpuruk dan pastinya mengganggu rantai pasok daging yang ujungnya nanti berpengaruh kepada masyarakat,” ujar Puan.
Baca juga: Haris Pertama Laporkan Dugaan Penyebar Hoaks ke Polisi Soal Boikot Kongres XVI DPP KNPI
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu juga meminta pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah (Pemda) untuk memperhatikan kegelisahan dan melakukan antisipasi kepada para peternak yang daerahnya belum ada penyebaran PMK.
“Meski presentase kematian terhadap hewan ternak akibat PMK tidak terlalu tinggi, akan tetapi apabila tidak diatasi dengan optimal akan membuat harga ternak jatuh dan mempengaruhi pasokan daging,” kata Puan.
Walaupun meresahkan, mantan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) meminta peternak untuk tidak khawatir berlebihan.
Ia meminta para peternak agar selalu melakukan pengawasan terhadap hewan-hewan ternak yang dimiliki.

“PMK ini bisa diobati. Segera isolasi ternak yang positif PMK dan obati. Jangan dipindahkan sampai benar-benar sembuh agar tidak menularkan ke ternak lainnya. Lakukan terus koordinasi dengan dinas terkait agar penelusuran dapat segera dilakukan ke daerah sekitar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Puan menyatakan bahwa kebijakan pembatasan lalu lintas serta karantina ketat terhadap ternak untuk penghentian penyebaran PMK malah membuat mendapat keluhan dari para peternak.
“Banyak peternak yang mengeluhkan ternaknya tidak bisa dibongkar di beberapa wilayah yang merebak PMK. Ini harus menjadi perhatian khusus karena semakin lama hewan tertahan di kapal, akan berdampak pada kesehatan dan kualitasnya,” katanya.
Baca juga: Yasmin Napper Jadi Agni di Film Satria Dewa Gatotkaca, Akting dengan Rizky Nazar hingga Yayan Ruhian
penyakit mulut dan kuku (PMK)
PMK sapi
Pemkot Bekasi
Kepala DKPPP Kota Bekasi Herbert SW Panjaitan
Wabah PMK, Kebutuhan Hewan Ternak di Kabupaten Bekasi Jelang Idul Adha Diprediksi Menurun |
![]() |
---|
Ariza Minta Warga Jakarta tak Khawatir PMK, Daging Sapi yang Masuk Sudah Diawasi Ketat |
![]() |
---|
Untuk Efektivitas Cegah PMK, Sudin KPKP Jakarta Pusat Bikin Aturan Pedagang Buat Dua Kandang |
![]() |
---|
Wabah PMK di Bogor Makin Parah, kini Tujuh Ekor Sapi di RPH Bubulak Terpapar Penyakit Berbahaya itu |
![]() |
---|
Sudin Perhubungan Turun Tangan, Dirikan Posko Pengecekan Hewan Ternak untuk Cegah Masuknya Wabah PMK |
![]() |
---|