Virus Corona
KISAH Nakes RSDC Wisma Atlet Kemayoran Tiga Tahun Tak Mudik Lebaran, Standby Pantau Pasien
Sejak Wisma Atlet menjadi RSDC pada 23 Maret 2020, ia sudah ditugaskan di sana membantu penanganan pandemi Covid-19.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Saparudin (28) harus rela kembali menahan rasa rindu bertemu keluarganya di Bengkulu saat Lebaran.
Pria yang bekerja sebagai tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat ini, sudah tiga tahun tidak mudik ke kampung halamannya.
"Pasti sedih ya, karena Lebaran itu kan suatu yang sakral ya begitu, ketemu keluarga."
Baca juga: Pandemi Belum Usai Hepatitis Akut Muncul, Epidemiolog: Pesan Pentingnya, Tak Boleh Abai dan Euforia
"Sedangkan kami harus standby untuk tetep memantau pasien Covid," kata Saparudin kepada Tribunnews, Kamis (5/5/2022).
Sejak Wisma Atlet menjadi RSDC pada 23 Maret 2020, ia sudah ditugaskan di sana membantu penanganan pandemi Covid-19.
Namun, Saparudin mengaku ikhlas menjalankan tugasnya sebagai nakes, agar masyarakat sehat.
Baca juga: Rekayasa Lalu Lintas Dinamis, Kakorlantas Minta Pemudik Aktif Pantau Medsos Atau Radio
Tidak sedikit cerita sedih yang dia rasakan selama bekerja sebagai nakes.
Hatinya meringis ketika ada pasien yang meninggal karena penyakit yang sudah mendunia ini.
"Sedihnya itu waktu zaman varian delta kali ya, zaman itu benar-benar sampai jenazah antre."
Baca juga: Besok One Way Diberlakukan Full dari Tol Kalikangkung Hingga Cikampek
"Orang masuk ke saya kan dinas di ruangan ICU tuh, sampai di ruangan ICU tuh ada namanya waiting list," ungkapnya.
Kala itu, pasien Covid-19 harus menunggu lama untuk mendapatkan kamar, karena membeludaknya pasien.
"Kadang harus tunggu pasien dirujuk, tapi enggak ada rujukan."
Baca juga: Pengusaha yang Tak Bayar Upah Lembur Karyawan Saat Libur Nasional Bisa Didenda Rp100 Juta
"Kadang kita tunggu pasien, jenazah pindah ruangan ke ruangan jenazah, baru pasien bisa masuk."
"Itu yang membuat kita enggak tega, enggak maksimal membantu, karena keterbatasan ruangan dan alat juga kan," paparnya.
Meski begitu, dia merasa bahagia keringatnya membantu penanganan Covid-19 berbuah hasil.
Baca juga: Dimarahi Warga karena One Way Bikin Macet, Kakorlantas: Risiko Jabatan, Berbesar Hati Saja
Kini, di RSDC Wisma Atlet Kemayoran hanya menyisakan 10 pasien yang masih dirawat dengan gejala ringan.
"Pasien tinggal 10 orang lagi di Wisma Atlet."
"Bahagia sih, karena kita itu jauh banget dari dulu-dulu sampai sekarang pasien itu kayak tinggal 10 lagi, itu pencapaian yang sangat membahagiakan banget untuk kami para nakes," bebernya. (Abdi Ryanda Shakti)