Aksi Terorisme

Densus 88 Ungkap NII Jalin Kontrak dengan Pandai Besi Tradisional untuk Bikin Senjata Tajam Massal

Aswin menjelaskan, kerja sama tersebut diduga kuat sebagai upaya memperkuat pesenjataan NII secara masif.

TribunJabar.id
Organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) diduga menjalin kontrak dengan pandai besi tradisional. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) diduga menjalin kontrak dengan pandai besi tradisional.

Kerja sama itu dilakukan untuk perlengkapan persenjataan kelompok NII.

"Mereka itu sudah melakukan rekrutmen atau kontrak dengan pandai besi, atau apa istilahnya kita ya, penempaan bahan-bahan logam ya."

Baca juga: Kalah Cepat dari Kejagung Bongkar Mafia Minyak Goreng, KPK Bilang Usut Perkara Bukan Perlombaan

"Pandai besi-pandai besi tradisional," kata Kabagbanops Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).

Aswin menjelaskan, kerja sama tersebut diduga kuat sebagai upaya memperkuat pesenjataan NII secara masif. Hal ini pun telah dicegah oleh penyidik Densus 88 Antiteror Polri.

"Dengan adanya ikatan antara kelompok ini dengan produsen saya bilang alat-alat tajam atau senjata dari besi gitu, kita bisa lihat bahwa niatnya juga memproduksinya banyak atau memproduksinya yang berkembang lagi ke depannya," papar Aswin.

Ingin Gulingkan Pemerintah Sebelum Pemilu 2024

Densus 88 Antiteror Polri mendalami rencana kelompok organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) Sumatera Barat (Sumbar) menggulingkan pemerintah sebelum Pemilu 2024.

"Jadi kalau bagaimana caranya itu kita akan dalami lagi, cuma belum bisa kita share dulu ya sekarang," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Rabu (20/4/2022).

Aswin menerangkan, informasi kelompok NII ingin menggulingkan pemerintah berasal dari para tersangka yang sudah tertangkap.

Baca juga: Dugaan Fitnah dan Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Ade Armando Polisikan Sekjen PAN Edy Soeparno

Mereka mengungkap para petinggi NII ingin melengserkan pemerintah sebelum pemilu.

"Mereka juga cuma mendapatkan keterangan seperti itu dari atasannya (NII) atau dari seseorang ya."

"Caranya itu adalah masih disembunyikan atau masih belum dijelaskan ke mereka dari petinggi yang lainnya atau ketua yang lainnya," ungkap Aswin.

Baca juga: INI Peran Empat Tersangka Mafia Minyak Goreng, Bikin Sulit Hidup Rakyat

Aswin menuturkan, tersangka yang ditangkap Densus di Sumbar hanya anggota NII di tingkat kecamatan. Pihaknya belum menangkap para petinggi NII.

"Kita belum sampai kepada tingkat tinggi, yang ditangkap ini masih pada tingkatan kecamatan ternyata."

"Setelah pemeriksaan ini baru kita dapat semua istilahnya gambaran struktur, cuma dia itu terputus."

Baca juga: Jaksa Agung Siap Tindak Menteri Perdagangan M Lutfi Jika Terbukti Terlibat Kasus Mafia Minyak Goreng

"Mereka juga tidak mengetahui siapa yang di atas dia. Hanya melalui seseorang sebagai istilahnya link, yang sekarang lagi kita cari juga," terangnya.

Sebelumnya diberitakan, NII Sumbar merencanakan sejumlah aksi teror, salah satunya berencana menggulingkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi) sebelum Pemilu 2024.

Hal itu terungkap seusai penyidik memeriksa 16 tersangka teroris NII yang ditangkap di Sumbar.

Baca juga: BREAKING NEWS: Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag Jadi Tersangka Mafia Minyak Goreng

Dugaan itu semakin diperkuat, usai ditemukan barang bukti yang terkait rencana kelompok NII di Sumbar.

"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatera Barat."

"Yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum tahun Pemilu 2024," beber Aswin saat dikonfirmasi, Senin (18/4/2022).

Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 19 April 2022: 34 Pasien Meninggal, 2.750 Sembuh, 837 Orang Positif

Kata Aswin, penyidik juga menyita sejumlah barang bukti yang ditemukan dalam bentuk dokumen tertulis, yang menunjukkan jaringan NII di Sumatera Barat memiliki visi dan misi yang sama persis dengan NII Kartosuwiryo.

"Yakni mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia saat ini dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam," papar Aswin.

Rencana NII Sumbar melakukan sejumlah teror, salah satunya dengan menyiapkan senjata tajam yang disebut sebagai golok.

Baca juga: Jelang Arus Mudik Lebaran, 99,2 Persen Masyarakat Indonesia Sudah Punya Antibodi Covid-19

"Di antara sekian rencana tersebut, terdapat juga potensi ancaman berupa serangan teror, yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam disebutkan golok, dan juga mencari para pandai besi."

"Ada pun temuan alat bukti arahan persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," paparnya.

Densus 88 Antiteror Polri menangkap 16 tersangka terori jaringan NII di Sumatera Barat (Sumbar) pada Jumat (25/3/2022) lalu.

Baca juga: Kondisi Pandemi Covid-19 Tiap Negara Berbeda, Masyarakat Diimbau Tak ke Luar Negeri Saat Lebaran

Tak lama berselang, Densus menangkap lima tersangka teroris jaringan NII lainnya di Tangerang, Banten, Minggu (3/4/2022).

Para tersangka diduga ingin mengubah ideologi Pancasila dengan syariat Islam.

Pada saat yang sama, mereka juga aktif merekrut anggota baru dari kalangan anak-anak di bawah umur.

Baca juga: Dianggap Benarkan Politik Uang, ICW Desak Megawati Copot Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto

Para tersangka itu juga aktif melakukan kegiatan i'dad atau latihan ala militer secara rutin lewat berbagai kegiatan.

Mereka juga berniat menggulingkan pemerintah dengan memanfaatkan situasi jika terjadi kekacauan. (Igman Ibrahim)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved