Berita Nasional
Jangkau Gen Z dan Milenial, Maudy Ayunda Didaulat Jadi Bagian Tim Juru Bicara Presidensi G20
Penunjukan Maudy Ayunda sebagai tim juru bicara tidak lepas dari kepanitiaan nasional yang dibentuk melalui Keppres.
Sensus BPS menyebut Indonesia memiliki 270 juta jiwa, dalam hal ini Gen Z mendominasi populasi 27,94 persen dan Milenial 25,87 persen dari total populasi.
“Gen Z dan Milenial adalah generasi masa depan Indonesia yang juga perlu mengetahui urgensi Presidensi G20 Indonesia. Maudy sangat dekat dengan publik di kategori tersebut. Bahkan di luar generasi itu, pubik juga mengenal Maudy. Penunjukan Maudy merupakan langkah pemerintah untuk ‘membumikan’ Presidensi G20 kepada masyarakat umum,” urai Dedy.
Terkait penunjukan sebagai tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy mengaku senang dan terhormat.
”Saat dikontak langsung oleh Kominfo, saya merasa senang dan terhormat karena diajak sebagai bagian sesuatu yang bersejarah ini. Saya berpikir inilah cara terbaik untuk berkontribusi. Pertimbangan pun tidak lama dan langsung oke. Apapun yang aku bisa lakukan untuk berkontribusi bagi Indonesia dengan platform yang aku miliki, maka aku bersedia,” ujar Maudy.
Mengenai strategi komunikasi sebagai tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy mengaku ada beberapa format yang sudah didiskusikan.
Baca juga: Lombok Ditunjuk Jadi Wilayah Pelaksanaan DEWG Presidensi G20 Indonesia, Menkominfo: Pertama Kalinya!
“Setiap minggu dan bulan nantinya akan terstruktur menjelaskan agenda yang sudah dibahas. Selain memakai media formal pemerintah, di luar itu konten yang akan disampaikan agar lebih mudah dicerna, aku akan menggunakan media sosial untuk bertemu Gen Z dan MIlenial di area yang memang mereka lebih banyak menghabiskan waktunya. Komunikasi akan berlangsung straight forward dan membumikan pesan-pesan G20,” beber lulusan S2 Universitas Stanford itu.
Pentingnya Peran Indonesia di Forum G20
Di kesempatan sama, Dedy menyoroti pentingnya Forum G20, yakni forum kerja sama multilateral yang terdiri atas 19 negara dan Uni Eropa.
G20 merepresentasikan lebih dari 60 persen populasi dunia, 75 persen perdagangan global, dan 80 persen PDB dunia.
“Bisa kita bayangkan bayangkan seberapa penting forum ini jika dilihat dari kontribusinya terhadap perekonomian dunia. Menjadi Presidensi G20, berarti Indonesia memainkan peran penting,” ujar Dedy.
Posisi strategis G20 sekaligus memberikan pesan kepada masyarakat global bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan ekonomi terbesar dunia.
Baca juga: Maudy Ayunda dan Danilla Riyadi Nyanyikan Soundtrack Film Losmen Bu Broto, Menyatu Dalam Suara Merdu
“Meski berada di tengah pandemi, kita tetap bisa berkarya. Dan kontribusi penting ini juga menunjukkan ketangguhan resiliensi Indonesia. Kita ditantang dengan permasalahan global namun tetap bisa menyelenggarakan agenda secara lancar,” sambung Dedy.
Lebih lanjut Dedy menyampaikan, di ajang Presidensi G20, Indonesia akan fokus pada 3 pilar utama, yakni Arsitektur Kesehatan Global, Transisi Energi Berkelanjutan, dan Transformasi Digital.
“Itu merupakan 3 isu prioritas yang bukan hanya didasarkan kondisi global tapi juga kepentingan nasional Indonesia. Jika kita mendorong satu agenda di forum internasional maka harus berdampak untuk masyarakat Indonesia. Dan ketiga isu itu penting bagi masyarakat,” jelasnya.
Menyoroti pilar Arsitektur Kesehatan Global misalnya, Indonesia butuh tata kelola yang lebih tangguh pasca pandemi Covid-19.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Maudy-7apr.jpg)