Art Jakarta Gardens 2022
Hadir di Pameran Art Gardens 2022, Dwi Sasono Gabungkan Batu dengan Logam dalam Karya Seninya
Art Jakarta Gardens merupakan pameran yang memadukan seni secara mulus, baik dalam konteks outdoor maupun indoor.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Feryanto Hadi
WARTAKOTALIVE.COM JAKARTA -- Dwi Sasono tidak hanya menjadi sosok aktor di Tanah Air, ternyata dirinya juga memiliki bakat menjadi seorang seniman.
Dalam beberapa bulan belakangan ini, ia mencurahkan perhatiannya dalam membuat karya seni dari patung yang tidak utuh digabung dengan logam.
Pria berusia 42 tahun ini, membawa tiga patung lebur yang ia tampilkan dalam pameran Art Jakarta Gardens 2022 di Hutan Kota By Plataran Gelora Bung Karno (GBK) Jakarta.
Diketahui, Art Jakarta Gardens merupakan pameran yang memadukan seni secara mulus, baik dalam konteks outdoor maupun indoor.
Baca juga: Wamenparekraf Resmikan Art Jakarta Gardens 2022 di Hutan Kota by Plataran GBK
Ditemui Wartakotalive.com, Dwi menjelaskan karya-karya yang ia tampilkan ialah patung-patung yang telah utuh usai ia benahi dengan logam.
Dengan menggabungkan antara batu dengan logam ternyata menjadi daya tarik tersendiri bagi patung tersebut dan kembali memiliki sebuah identitas.
"Ini patung saya beri nama lebur. Kenapa lebur? Karena lebur itu selain meleburkan dua elemen dari batu sama logam. Tetapi lebur ini juga sebuah entitas seni yang akan saya buat," ucap Dwi saat ditemui di Hutan Kota by Plataran GBK Jakarta, Kamis (6/4/2022).
Suami Widi Mulia ini mengungkapkan bahwa ia memiliki koleksi 15 patung yang sudah disempurnakan dan ditemukan dari berbagai daerah seperti Mojokerto, Jawa Timur dan Muntilan, Jawa Tengah.
Baca juga: Tinjau Produk Lokal Dalam Australian Auto Aftermarket Expo, Sandiaga Uno: Kebangkitan Ekonomi Bangsa
"Jadi ini ceritanya patung-patung yang terbengkalai, saya sudah ada lima belas patung. Tetapi, hanya tiga yang di pamerkan disini, patung patung ini, sebelumnya rusak dari pengrajin patung," tambah dia.
"Patung ini terbengkalai gitu, saya tidak merubahnya hanya mengembalikannya. Bagi saya mereka sudah indah dan saya hanya memperindah yang sudah indah," ungkap Dwi.
Menurutnya, dengan perpaduan elemen batu dan logam perunggu dalam patung tersebut memiliki makna tersendiri.
"Filosofinya itu karena ini kan sebuah batu kan elemennya sesuatu yang gelap dan logam perunggu ini sesuatu yang bersinar, terang simbol dari pada pencerahan matahari," ucap dia.
Dwi juga mengatakan bahwa patung-patung yang dimilikinya, memiliki nilai personal untuknya.
"Jadi patung ini setelah melewati proses dari pada karmanya. Melewati proses seninya yang panjang sampai dia terbengkalai, dia berlumut. Nah terus dia di sempurnakan. Begitupun seperti saya kemarin, jadi lebur ini sangat personal buat saya, ini bagian proses dari kehidupan yang saya jalanin proses kemarin sempat terpuruk," jelas dia.
Baca juga: Sandiaga Uno Lobi Investor Australia, Ajak Kolaborasi Bangun Sektor Parekraf Nasional
Dengan hadir di pameran tersebut, Dwi berharap dapat memberikan pesan tentang artinya kesadaran bagi setiap pribadi.
"Harapannya, karya saya ini bisa memberikan cahaya buat orang, karena ini sebuah simbol. Kenapa namanya lebur dan melebur agar antar tubuh, jiwa, pikiran dan spiritual setiap orang itu bisa selaras. Sehingga, bisa kembali kepada kesadarannya," ucap Dwi.(m27)