Moeldoko Ungkap Penipuan Mengatasnamakan KSP, Tanda Tangannya dan Ali Mochtar Ngabalin Dipalsukan
Ada juga surat palsu yang ditujukan kepada Kepala Kantor pertanahan Minahasa mengatasnamakan Deputi V KSP.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Kepala Staf Presiden Moeldoko mengungkapkan sejumlah penipuan yang mengatasnamakan lembaga yang ia pimpin, Kantor Staf Presiden (KSP).
Menurut Moeldoko, ada yang sempat mencatut nama dan memakai tanda tangannya untuk mengundang seseorang yang akan diangkat menjadi Deputi V KSP.
"Ada yang mengatasnamakan dan pakai tanda tangan saya untuk mengundang seseorang, di mana diberitakan bahwa yang bersangkutan akan diangkat menjadi deputi lima."
Baca juga: BREAKING NEWS: Munarman Divonis Tiga Tahun Penjara Atas Kasus Terorisme
"Dan itu menggunakan kop KSP dan bertanda tangan Moeldoko," ungkap Moeldoko di Bina Graha, Jakarta Pusat, Rabu (6/4/2022).
Selain itu, kata Moledoko, ada juga surat palsu yang ditujukan kepada Kepala Kantor pertanahan Minahasa mengatasnamakan Deputi V KSP.
Mereka bahkan ada yang mengaku-ngaku berasal dari KSP dengan jabatan yang sebenarnya tidak ada di KSP.
Baca juga: Diduga Dapat Fasilitas Khusus di Sebuah Rumah Sakit, Albertina Ho Dilaporkan ke Dewan Pengawas KPK
"Dan pemalsuan surat identitas. Di KSP tidak mengenal begini ya, ada intelijen staf khusus presiden, dan banyak."
"Kadang-kadang foto di sini disebarkan di luar menyampaikan saya orang KSP," beber Moeldoko.
Terakhir, kata Moeldoko, kasus yang menimpa Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin.
Baca juga: 1,53 Juta Dosis Vaksin AstraZeneca dan Moderna Berpotensi Kedaluwarsa Bulan Ini
Moeldoko memastikannama Ali Ngabalin dicatut dalam surat pengajuan sumbangan sebesar Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon.
"Bahwa itu tidak benar tanda tangannya Pak Ngabalin, bahwa itu tidak benar menggunakan kop KSP, semuanya dipalsukan."
"Mungkin teman-teman perlu melihat tanda tangannya Pak Ngabalin yang asli," ucap Moeldoko.
Dicatut
Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin melaporkan dugaan penipuan ke Bareskrim Polri.
Nama Ali dicatut dalam surat pengajuan sumbangan sebesar Rp800 juta kepada Wali Kota Cirebon.