Investasi Kripto
Sejak Awal Pandemi Covid-19 Minat Investasi Aset Kripto di Indonesia Berada pada Tipping Point
Saat ini, Indonesia masih dalam tahap discovery atau pada stage paling awal sekali untuk adopsi kripto, NFT, maupun Metaverse.
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Saat ini, Indonesia masih dalam tahap discovery atau pada stage paling awal sekali untuk adopsi kripto, NFT, maupun Metaverse.
Diperlukan edukasi yang lebih komprehensif, agar masyarakat lebih memahami kegunaan teknologi tersebut serta dapat terhindar dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Chief Marketing Officer Pintu Timothius Martin mengatakan bahwa saat ini investor aset kripto di Indonesia berada pada tipping point atau mendekati mass adoption saat jumlahnya sudah jauh melewati investor pasar modal.
"Dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, investasi pada aset kripto sangat populer dan digemari oleh masyarakat Indonesia," kata Timothius saat Selular Congress 2022 bertema Winning in Digital Ecosystem, dengan sub-tema “NFT, Kripto, dan Metaverse: The Next Big Things? secara daring, Jumat (1/4/2022).
"Ini membuktikan masyarakat menyambut positif instrumen investasi aset kripto yang masih tergolong baru,” ujar Timothius.
Baca juga: Zipmex Luncurkan Kampanye Crypto Revolution, Edukasi Masyarakat Terkait Investasi Aset Kripto
Baca juga: Aplikasi Pintu Tekankan Pentingnya Edukasi Tentang NFT, Crypto, dan Metaverse
Baca juga: Tren Bisnis Digital Masa Kini, CEO Kolektibel: NFT Adalah Tiket Menuju Metaverse
Selain Timothius, hadir sebagai pembicara Direktur Utama Smartfren Merza Fachys, Chief Technology Officer Populix Jonathan Benhi, dan Ekonom Indef Nailul Huda.
Timothius menerangkan bahwa aplikasi Pintu yang baru berdiri dua tahun sejak awal pandemi melihat memang minat investasi terhadap aset kripto sangat besar.
"Untuk itu kami hadir memberikan solusi dengan menghadirkan aplikasi yang sangat mudah digunakan dengan berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan, seperti user interface yang ramah, fitur dollar cost averaging (DCA) dan bisa berinvestasi mulai dari Rp 11.000," tutur Timothius.
"Selain itu dari tingkat keamanan kami telah terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) serta bekerja sama dengan kustodian ternama, seperti Coinbase, lalu kami juga mengasuransikan aset guna meminimalkan risiko penyalahgunaan yang tidak diinginkan," papar Timothius.
BERITA VIDEO: Tradisi Mandi KeramasJadi Tren Warga Babakan Jelang Ramadan
"Tapi tentunya teknologi tetap harus diimbangi dengan proteksi, dalam hal ini kami mengapresiasi dalam hal regulasi yang dibuat oleh pemerintah yaitu Kementerian Perdagangan melalui Bappebti," ucap Timothius.
Dalam kesempatan yang sama, Chief Technology Officer Populix Jonathan Benhi mengatakan bahwa hasil surveinya terhadap 1.000 responden menemukan kripto menjadi salah satu top 5 investasi.
"Dari survei tersebut dinyatakan bahwa terdapat top 5 investasi yang populer di Indonesia yaitu, emas, saham, reksa dana, cryptocurrency, dan properti," jelas Timothius.
Alasan pilihan aplikasi untuk masyarakat berinvestasi kripto di antaranya, kesederhanaan desain, aplikasi mudah digunakan, monitor harga secara real time, investasi dengan modal kecil, keamanan, transparansi, dan terdapatnya call center.
Timothius menambahkan, pemerintah melalui Bappebti, kata dia tengah menyiapkan pembentukan bursa kripto di Indonesia yang diperkirakan akan hadir pada tahun 2022 ini.