Menko PMK: IDI Bertanggung Jawab Tegakkan Kode Etik, Terawan Punya Panggilan Jiwa Lakukan Inovasi

Menurutnya, masalah tersebut semestinya bisa diselesaikan dengan berembuk baik-baik.

ist
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menilai, rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memecat Terawan Agus Putranto, agak berlebihan. 

WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menilai, rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) memecat Terawan Agus Putranto, agak berlebihan.

Menurutnya, masalah tersebut semestinya bisa diselesaikan dengan berembuk baik-baik.

"Pak Menkes sudah berbicara dengan saya mengenai langkah yang akan dilakukan."

Baca juga: Dipilih Pemerintah Jadi Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, Maudy Ayunda: Saya Excited

"Nanti akan kita tindak lanjuti," ujar Muhadjir melalui keterangan tertulis, Jumat (1/4/2022).

Ia mengaku telah bertemu Ketua PB IDI yang baru dikukuhkan, Adib Khumaidi.

Menurut Muhadjir, kedua pihak memiliki niat yang sama baiknya.

Baca juga: Keturunan Anggota PKI Boleh Daftar Jadi TNI, Ketua PA 212:Apa Ada Jaminan Tidak Berideologi Komunis?

"Jadi dua-duanya ini (IDI dan dr Terawan) tujuannya sama-sama baik."

"IDI punya tanggung jawab menegakkan kode etik profesi, Pak Terawan memiliki panggilan jiwa yang untuk melakukan terobosan dan inovasi."

"Hanya, mungkin tingkat pertemuannya yang tidak intens saja, kemudian menjadi masalah yang berkepanjangan," tutur Muhadjir.

Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 31 Maret 2022: 89 Pasien Wafat, 7.871 Orang Sembuh, 3.332 Positif

Menurut Muhadjir, berdasarkan penjelasan yang ia dapat, IDI pada prinsipnya terbuka dan akan berusaha mencari titik temu terkait pelanggaran kode etik yang dilakukan Terawan.

Dia berharap, IDI tetap bisa menegakkan disiplin bagi anggotanya, namun juga bisa memberikan peluang adanya inovasi dan terobosan yang digagas dan diinisiasi oleh anggotanya.

"Terobosan dan inovasi itu kan sangat penting, sehingga ilmu kedokteran Indonesia tidak mandek."

Baca juga: Ketua Komnas HAM Angkat Topi untuk Keberanian Andika Perkasa Bolehkan Keturunan Anggota PKI Jadi TNI

"Kalau tidak ada yang melakukan terobosan inovasi, kita khawatir program percepatan transformasi di bidang kesehatan akan mandek."

"Perkembangan ilmu dan praktik kedokteran Indonesia bisa jauh tertinggal," papar Muhadjir. (Fahdi Fahlevi)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved