Virus Corona
Ketua Satgas Covid-19 IDI Setuju Tes PCR dan Antigen Tak Diwajibkan Lagi, tapi Harus Dimonitor
Zubairi mengingatkan agar cakupan vaksinasi Covid-19 pada lansia terus diperluas.
WARTAKOTALIVE, JAKARTA - Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban mendukung kebijakan perjalanan rute domestik tanpa tes antigen dan PCR.
Ia menyetujui aturan itu dengan sejumlah catatan.
"Saya setuju kebijakan ini, namun harus dengan monitoring."
Baca juga: PBNU Dilarang Berpolitik Praktis, Muhaimin Iskandar: Saya Langsung Sujud Syukur
"Enggak bisa langsung tiru negara lain," cuitnya di Twitter, Senin (7/3/2022).
Zubairi mengingatkan agar cakupan vaksinasi Covid-19 pada lansia terus diperluas.
Serta, mengawasi ketat jumlah kasus harian konfirmasi Covid-19 selama dua minggu ke depan.
Baca juga: UPDATE Covid-19 RI 7 Maret 2022: 48.800 Orang Sembuh, 258 Pasien Wafat, 21.380 Positif
"Notabene vaksinasi di atas 60 tahun masih rendah, belum 70 persen."
"Jika dalam dua minggu aman, kasus menurun, dan enggak ada klaster baru yang besar, kenapa tidak kita masuk ke endemi," tuturnya.
Sebelumnya, Zubairi juga memaparkan sejumlah syarat pandemi menjadi endemi.
Baca juga: Uji Coba PPLN Tak Dikarantina di Bali Dimulai Hari Ini, Jika Sukses Diterapkan Nasional pada 1 April
Pertama, Omicron mendominasi wilayah Indonesia.
Kedua, kasus baru dan aktif turun drastis.
Ketiga, vaksinasi penuhi 70 persen.
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun Signifikan, PPKM Jabodetabek dan Surabaya Raya Turun ke Level 2
Keempat, lebih baik jika booster capai 40 persen.
Kelima, tidak berperilaku seolah-olah pandemi sudah berakhir.
"Termasuk enggan melakukan tes dan pakai masker. Serta sabar," beber dokter spesialis penyakit dalam subspesialis Hematologi-Onkologi (Kanker) ini. (Rina Ayu)