Pohon Ternyata Tidak Berdampak Signifikan Perbaiki Kualitas Udara Perkotaan

Nafas memasang tiga sensor pengukur kualitas udara di tiga lokasi, yakni Bumi Serpong Damai (BSD), Cibinong, dan Sentul City.

Kompas.com/Ummi Hadyah Saleh
Daerah perkotaan yang masih ditumbuhi pepohonan ternyata tak membantu perbaikan kualitas udara. 

Hasilnya, akan timbul sesak napas dan membuat berkurangnya fungsi paru-paru, dan bisa menurunkan fungsi jantung.

Piotr merujuk studi David J Nowak et.al (2013), yang menunjukkan penanaman
pohon di 10 kota Amerika Serikat dengan tingkat PM 2.5 yang tinggi, tidak signifikan mengurangi polusi PM2.5.Yakni hanya sebesar 0,05 - 0,24 persen setahun.

Berdasarkan data Nafas tersebut, kata Piotr, keliru apabila memperbaiki kualitas hanya dengan menanam pohon, menjadi kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

Baca juga: Elemen Masyarakat Pro Demokrasi Diminta Bersatu Suarakan Tolak Pemilu 2024 Ditunda

“Bisa dibilang penanaman pohon hampir tidak ada dampaknya mengurangi PM 2.5."

"Dengan kata lain tidak berdampak signifikan untuk menyegarkan kualitas udara," bebernya. (Aisyah Nursyamsi)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved